Mohon tunggu...
kknmit18 klmpk94_desasumur
kknmit18 klmpk94_desasumur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kuliah Kerja Nyata MIT 18 Posko 94 yang ditempatkan di salah satu desa yang ada di Kendal yaitu desa sumur, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Istighosah dan Bari'an Menjadi Alat Pemersatu Silahturahmi bagi Mahasiswa KKN UIN Walisongo dengan Warga Desa Sumur

21 Juli 2024   17:00 Diperbarui: 21 Juli 2024   17:06 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Data Pribadi (KKN Posko 94)

Selasa, 16 juli 2024 - KKN MIT Posko 94 bantu berjalannya acara Bari'an setiap bulan muharram. Bari'an dalam bahasa jawa merupakan ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Esa , Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat kepada seluruh warga desa, yang biasanya dilakukan oleh warga desa sumur kecamatan brangsong ketika menjelang hari-hari besar islam maupun hari bersejarah kenegaraan.

Tradisi bari'an ini merupakan bentuk akulturasi tradisi jawa dengan ajaran islam.
Tradisi dipahami sebagai kebiasaan masyarakat yang memiliki sejarah di bidang adat istiadat, bahasa, kepercayaan sosial dan sistem kepercayaan dan sebagainya, serta proses penyerahan atau penerusannya kepada generasi berikutnya.

Sumber Data Pribadi (KKN Posko 94)
Sumber Data Pribadi (KKN Posko 94)
Seperti pada malam jumat kliwon bulan muharram masyarakat desa sumur antusias mengikuti istighosah dan bari'an yang diadakan di makam KH Nasuha Dusun Karangsari Desa Sumur Kecamatan Kendal dimana warga desa membawa makanan apa saja yang mereka punya seperti sego kendil kluban (jawa) , nasi, lauk-pauk, krupuk, jajanan pasar, minuman, teh. Semua bawaan warga di gelar menggunakan tulak (daun pisang) yang nantinya ditata sedemikian rupa dan selanjutnya setelah diadakan doa istighosa akan dimakan secara bersama-sama.
Masyarakat jawa percaya bahwa dibulan asyura banyak penyakit yang diturunkan oleh sang pencipta yang jumlahnya 1001 macam penyakit.Hal itulah yang mendorong masyarakat untuk melakukan tradisi ini.Tradisi barik'an sudah berkembang sejak jaman para wali dan dilakukan rutin oleh masyarakat jawa sampai saat ini.Tujuan dari dilaksanakannya tradisi ini adalah agar semua masyarakat sehat dan terhindar dari 1001 macam penyakit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun