Mohon tunggu...
KKNMIT18_ 23_Nawangsari
KKNMIT18_ 23_Nawangsari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - UIN Walisongo Semarang

Kelompok KKN MIT 18 posko 23 Nawangsari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim KKN MIT ke-18 UIN Walisongo Posko 23 Ramaikan Tradisi Baritan di Desa Nawangsari Weleri Kendal

6 Juli 2024   23:47 Diperbarui: 7 Juli 2024   00:06 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan pedesaan di Indonesia sering kali dihiasi oleh berbagai tradisi dan kebudayaan yang unik dan penuh makna. Salah satunya adalah Tradisi Baritan di Desa Nawangsari, Weleri, Kendal, yang baru-baru ini diramaikan oleh kehadiran Tim KKN MIT ke-18 UIN Walisongo Posko 23. Keterlibatan mereka dalam acara ini membawa semangat baru dan memberikan warna tersendiri bagi pelaksanaan tradisi yang telah berlangsung turun-temurun tersebut.

Mengenal Tradisi Baritan
Tradisi Baritan merupakan sebuah kegiatan adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Nawangsari sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah dan harapan untuk panen selanjutnya. Dalam tradisi ini, warga desa berkumpul untuk berdoa bersama.
Doa Bersama dan Syukuran: Bersama dengan warga desa, Tim KKN mengikuti doa bersama sebagai puncak acara Tradisi Baritan. Doa ini diikuti dengan syukuran dan makan bersama, yang semakin mempererat rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara mereka.

Dampak Positif Kehadiran Tim KKN
Kehadiran dan partisipasi aktif Tim KKN MIT ke-18 UIN Walisongo dalam Tradisi Baritan memberikan dampak positif yang signifikan, baik bagi masyarakat Desa Nawangsari maupun bagi para mahasiswa itu sendiri.

Bagi Masyarakat: Keterlibatan Tim KKN membantu meningkatkan kesadaran warga, terutama generasi muda, tentang pentingnya melestarikan tradisi. Mereka juga merasa bangga dan senang karena tradisi mereka mendapatkan perhatian dan penghargaan.

Bagi Mahasiswa: Pengalaman ini memberikan pembelajaran berharga tentang kehidupan pedesaan, budaya lokal, dan pentingnya kerja sama komunitas. Mahasiswa juga belajar untuk beradaptasi dan berkontribusi dalam lingkungan yang berbeda dari keseharian mereka.

Dokumen pribadi kelompok kkn mit 18 posko 23
Dokumen pribadi kelompok kkn mit 18 posko 23
Kesimpulan
Kehadiran Tim KKN MIT ke-18 UIN Walisongo Posko 23 dalam Tradisi Baritan di Desa Nawangsari, Weleri, Kendal, adalah contoh nyata bagaimana sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dapat membawa dampak positif dalam melestarikan budaya lokal. Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, tradisi yang penuh makna ini dapat terus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan semakin banyak mahasiswa yang terlibat dalam pelestarian budaya Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun