Kehidupan pedesaan di Indonesia sering kali dihiasi oleh berbagai tradisi dan kebudayaan yang unik dan penuh makna. Salah satunya adalah Tradisi Baritan di Desa Nawangsari, Weleri, Kendal, yang baru-baru ini diramaikan oleh kehadiran Tim KKN MIT ke-18 UIN Walisongo Posko 23. Keterlibatan mereka dalam acara ini membawa semangat baru dan memberikan warna tersendiri bagi pelaksanaan tradisi yang telah berlangsung turun-temurun tersebut.
Mengenal Tradisi Baritan
Tradisi Baritan merupakan sebuah kegiatan adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Nawangsari sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah dan harapan untuk panen selanjutnya. Dalam tradisi ini, warga desa berkumpul untuk berdoa bersama.
Doa Bersama dan Syukuran: Bersama dengan warga desa, Tim KKN mengikuti doa bersama sebagai puncak acara Tradisi Baritan. Doa ini diikuti dengan syukuran dan makan bersama, yang semakin mempererat rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara mereka.
Dampak Positif Kehadiran Tim KKN
Kehadiran dan partisipasi aktif Tim KKN MIT ke-18 UIN Walisongo dalam Tradisi Baritan memberikan dampak positif yang signifikan, baik bagi masyarakat Desa Nawangsari maupun bagi para mahasiswa itu sendiri.
Bagi Masyarakat: Keterlibatan Tim KKN membantu meningkatkan kesadaran warga, terutama generasi muda, tentang pentingnya melestarikan tradisi. Mereka juga merasa bangga dan senang karena tradisi mereka mendapatkan perhatian dan penghargaan.
Bagi Mahasiswa: Pengalaman ini memberikan pembelajaran berharga tentang kehidupan pedesaan, budaya lokal, dan pentingnya kerja sama komunitas. Mahasiswa juga belajar untuk beradaptasi dan berkontribusi dalam lingkungan yang berbeda dari keseharian mereka.
Kehadiran Tim KKN MIT ke-18 UIN Walisongo Posko 23 dalam Tradisi Baritan di Desa Nawangsari, Weleri, Kendal, adalah contoh nyata bagaimana sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dapat membawa dampak positif dalam melestarikan budaya lokal. Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, tradisi yang penuh makna ini dapat terus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan semakin banyak mahasiswa yang terlibat dalam pelestarian budaya Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H