Mohon tunggu...
kknmit18 _129
kknmit18 _129 Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

KKN MIT UIN WALISONGO KE 18 POSKO 129 DESA PIDODO KULON, KABUPATEN KENDAL

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Nyadran di Desa Pidodokulon, Tradisi Syukur Atas Hasil Alam

5 Agustus 2024   08:44 Diperbarui: 5 Agustus 2024   09:06 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen kebersamaan saat warga Desa Pidodokulon makan bersama pada acara "Nyadran" (Dokpri)

Pidodo Kulon, 1 Agustus 2024 --- Nyadran, sebuah tradisi masyarakat Desa Pidodo Kulon, dilaksanakan dengan penuh makna dan kebersamaan. Tradisi ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur terhadap hasil alam yang ada di desa, dilaksanakan dengan cara membawa hasil alam ke tengah laut dan diarak oleh warga desa.

Makna dan Pelaksanaan Nyadran

Nyadran di Desa Pidodo Kulon bukan sekadar ritual, tetapi juga wujud rasa syukur masyarakat atas karunia hasil alam yang melimpah. Acara ini berlangsung pada tanggal 1 Agustus 2024 di Pantai Pilangsari, di mana seluruh elemen masyarakat turut serta. Mulai dari kepala desa, perangkat desa, tokoh masyarakat, warga desa, hingga tim KKN UIN Walisongo Posko 129, semua hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Rangkaian Kegiatan Nyadran

Kegiatan Nyadran dimulai dengan warga, kepala desa, dan para undangan berangkat menuju pantai paling ujung di Dusun Pilangsari menggunakan perahu. Setibanya di lokasi, acara doa bersama dipimpin oleh tokoh agama setempat. Setelah itu, seluruh peserta mengikuti makan bersama dengan warga desa. Kemudian, hasil alam diantar ke tengah laut menggunakan perahu, dan perahu-perahu warga mengelilingi sajen tersebut sesuai tradisi. Acara diakhiri dengan hiburan musik yang diadakan di Dusun Pilangsari pada siang hari.

Persiapan dan Ritual Khusus

Persiapan untuk acara Nyadran dimulai sehari sebelum acara. Seluruh masyarakat terlibat dalam mempersiapkan sajen yang terdiri dari kepala kambing, nasi tumpeng beserta lauknya, dan aneka makanan ringan. Ritual khusus yang dilakukan adalah mengelilingi sajen dengan perahu dan menyiram perahu dengan air laut, sebuah simbolisasi dari menghormati dan bersyukur atas hasil laut yang telah diberikan.

Antusiasme dan Partisipasi Generasi Muda

Antusiasme warga sangat tinggi karena acara Nyadran hanya diadakan sekali setahun. Generasi muda, terutama dari Dusun Pilangsari, sangat aktif berpartisipasi dalam kegiatan ini, menunjukkan peran penting mereka dalam melestarikan tradisi ini. Nyadran juga membawa dampak sosial dan budaya yang positif bagi masyarakat Desa Pidodo Kulon, mempererat kebersamaan dan menjaga warisan budaya setempat.

Dukungan Pemerintah Desa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun