Mohon tunggu...
kknmit18 _129
kknmit18 _129 Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

KKN MIT UIN WALISONGO KE 18 POSKO 129 DESA PIDODO KULON, KABUPATEN KENDAL

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kepala Desa Pidodo Kulon Mengadakan "Merdi Desa" Pada Malam Jumat Kliwon Sebagai Bentuk Syukur Atas Hasil Alam Desa

16 Juli 2024   06:49 Diperbarui: 16 Juli 2024   06:50 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Desa Pidodo Kulon, Didik Prastiawan saat memberikan sambutan acara "Merdi Desa" dihadapan warga desa (Dokpri)

Pidodo Kulon, 11 Juli 2024 - Kepala Desa Pidodo Kulon, Didik Prastiawan, mengadakan acara "Merdi Desa" pada malam Jum'at Kliwon, Kamis 11 Juli 2024. Acara yang berlangsung di lumbung padi Dusun Pilangsari ini merupakan bentuk rasa syukur atas hasil alam yang melimpah di Desa Pidodo Kulon dan doa bersama untuk mengurangi hama seperti tikus yang mengancam hasil panen.

Acara "Merdi Desa" dihadiri oleh Kepala Desa, Sekretaris Desa, sesepuh desa, para perangkat desa, ibu-ibu PKK, para kepala dusun, warga sekitar lumbung padi, serta tim KKN MIT Posko 129 UIN Walisongo Semarang. Acara dimulai dengan pemotongan kambing pada pukul 06.30 pagi. 

Kegiatan dilanjutkan pada malam harinya setelah sholat Isya, dengan diawali sambutan dari Didik Prastiawan selaku kepala desa, dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh tokoh agama desa, dan diakhiri dengan makan bersama menyantap daging kambing yang telah disembelih di pagi hari.

Malam Jum'at Kliwon dipilih karena dianggap sakral oleh warga desa, menambah makna acara sebagai ungkapan rasa syukur dan doa untuk pencegahan hama, serta mempererat hubungan antar masyarakat desa. "Merdi Desa ini adalah tradisi penting yang harus dilestarikan untuk menjaga kebersamaan dan warisan budaya desa kami," ujar salah satu warga yang menghadiri acara tersebut.

Salah seorang warga lokal berharap acara ini dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya sebagai bentuk rasa syukur dan upaya melestarikan tradisi lokal. "Dengan adanya acara ini, kita tidak hanya berdoa untuk hasil panen yang baik, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan di antara warga," tambahnya.

Acara "Merdi Desa" ini tidak hanya menjadi momen untuk bersyukur dan berdoa, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga, menjadikan Desa Pidodo Kulon lebih kompak dan harmonis. Kegiatan semacam ini diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun