Mohon tunggu...
KKN MIT Posko 58 Desa Triharjo
KKN MIT Posko 58 Desa Triharjo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Islam Negeri Walisongo Kota Semarang

Kelompok Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN MIT) Ke-18 Universitas Islam Negeri Walisongo Kota Semarang tahun 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN MIT Posko 58 Membangun Spirit Kewirausahaan bagi Pelaku UMKM di Desa Triharjo

16 Juli 2024   15:31 Diperbarui: 16 Juli 2024   15:34 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Triharjo, Selasa 16 Juli 2024 - Tim KKN UIN Tematik Walisongo dari divisi Sosial Ekonomi mengadakan pengembangan umkm untuk membantu warga dalam meningkatkan program umkm yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Beberapa UMKM di Desa Triharjo Sebagian masih termasuk dalam usaha mikro kecil karna masih dalam jangkauan usaha rumahan.

Salah satu masyarakat di Gemuh, Kendal tepatnya desa Triharjo memiliki usaha rumahan yaitu Tumpi Mak Ita. Sesuai dengan nama produknya yang membuatnya adalah Mak Ita.  Mak Ita merupakan seorang Perempuan paruh baya yang membuat sendiri usaha Tumpi tersebut, di usianya yang menginjak 58 tahun. Mak Ita sudah merintis usaha Tumpinya kurang lebih 11 tahun lamanya sekitar tahun 2013 / 2014 hingga saat ini. Mak Ita membuat Tumpinya sendiri tanpa dibantu dengan orang lain.

Adapun, bahan-bahan dan proses pembuatan Tumpi adalah sebagai berikut:

  • Tepung Beras Rose Brand 500 gram
  • Tepung Tapioka Rose Brand 500 gram
  • Telur 2 butir
  • Kacang Hijau secukupnya
  • Bawang putih 7 siung
  • Ketumbar halus 2 bungkus
  • Kemiri utuh 5 butir
  • Garam + micin
  • Daun Jeruk
  • Air es
  • Minyak goreng 2 liter

Proses Pembuatannya dengan cara:

  • Bumbu seperti bawang putih 7 butir, kemiri utuh 5 butir, ketumbar halus 2 bungkus, daun jeruk dijadikan satu lalu diulek.
  • Campurkan tepung beras, tepung tapioca, telur dan bumbu jadi satu lalu aduk merata.
  • Masukkan 2 butir telur ke dalam adonan yang telah dicampurkan lalu tambahkan air es, garam dan juga micin secukupnya.
  • Aduk semuanya dengan perlahan sampai tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair.
  • Setelah adonan siap. Panaskan tuang minyak goreng ke wadah yang besar lalu tunggu sampai minyak panas.
  • Setelah minyak panas, tumpi dimasukkan dan digoreng.
  • Setelah tumpi berwarna sedikit kecoklatan angkat dari wajan dan dilanjutkan sampai bahan adonan habis tergoreng seluruhnya.
  • Setelah bahan habis, dan tumpi sudah dingin pun siap untuk dikemas.
  • Proses kemasan menggunakan
  • Plastik kecil ukuran 18 x 27 x 05
  • Plastik besar ukuran 3kg

Proses pembuatan tumpi ini dilakukan di rumah tepatnya dapur Mak Ita sendiri dan biasanya proses pembuatan dilakukan pagi-pagi yang memakan waktu 2-3 jam dengan menggunakan kayu bakar. Sedangkan, proses pengemasan memakan waktu sekitar 1-2 jam apabila tidak ada kendala lainnya dan hanya fokus mengemas Tumpi. Setelah semuanya beres sampai proses finishing, tumpi pun siap dipasarkan. Tumpi Mak Ita ini sudah hampir dikenal di sekitar desa triharjo dan orang mengenalnya dengan Tumpi Mak Ita. Pemasaran Tumpi sudah menyebar dari warung-warung sekitar, pasar dan pesenan warga sekitar.

Mak Ita pun mengatakan bahwa:

"Dalam sehari saya hanya bisa memproduksi tumpi 5kg. Itupun saya sudah kewalahan jika ada pesenan lebih, apalagi saya ngurus rumah sendiri sudah tidak ada suami. Sesekali ada menantu saya membantu tetapi dia juga punya rumah sendiri jadi seringnya saya ngurus semuanya sendiri. Saya pun memiliki anak yang masih kecil, masih sekolah jadi tidak sanggup membuat tumpi banyak," ucap Mak Tumpi.

Keseharian Mak Tumpi sebagai Ibu rumah tangga sekaligus Kepala rumah tangga sejak ditinggal suaminya pun harus bisa mengurus semuanya sendiri. Oleh karena itu, tim KKN UIN Walisongo membantu mengembangkan umkm beliau dengan membuatkan stiker nama yang berisi nama produk, nomor telepon dan Lokasi pembuatan tumpi  dengan desain yang menarik. Dengan begitu, harapan TIM KKN sesuai dengan proker yang disusunya yaitu mengembangkan UMKM Warga desa dapat terealisasikan dan dapat menjadikan Tumpi Mak Ita lebih banyak dikenal oleh masyarakat luas dan bisa didistribusikan ke beberapa tempat lainnnya yang belum tahu bahwa Tumpi Mak Ita adalah tumpi khas yang enak dan telah lama dibuat.

 

Penulis: Novi Lieana Anggraeni (Anggota KKN MIT Posko 58 UIN Walisongo Semarang)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun