Mohon tunggu...
KKN MIT Posko 58 Desa Triharjo
KKN MIT Posko 58 Desa Triharjo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Islam Negeri Walisongo Kota Semarang

Kelompok Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN MIT) Ke-18 Universitas Islam Negeri Walisongo Kota Semarang tahun 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rutinan Selapanan Jumat Pon, Pengurus Jam`iyah Nahdlatul Ulama Triharjo: Nahdliyyin Jangan Mudah Terpolarisasi

7 Juli 2024   00:33 Diperbarui: 7 Juli 2024   21:30 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber/Fotografer: Rizqi As`ari Yusuf 

Kecamatan Gemuh, 5 Juli 2024 - Masjid Baitul Karim yang terletak di Juwero, Desa Triharjo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, menjadi tempat terselenggarannya kegiatan Pengajian Rutinan Selapanan setiap hari Jum'at Pon. Pengajian ini terbuka untuk umum dan merupakan kesempatan bagi umat Islam desa Triharjo untuk memperdalam ilmu agama serta memperkokoh iman. Pengajian  dimulai pukul 13.30 WIB. Dibuka dengan Pembacaan Surah Al-Fatihah oleh Kiai Mugiyo, kemudian pembacaan Istigosah oleh K.H Misbachuddin, dilanjutkan dengan Tahlil oleh K.H. Nurcholis serta K.H Abdul Hamid selaku Kiai Sesepuh. Setelah itu sambutan-sambutan dari tokoh setempat seperti Ta`mir Masjid Baitul Karim K.H. Jazuli, Pengurus Jam`iyah Nahdlatul Ulama Ust. Muhammad Mahfudz, Kepala Desa Triharjo Rilo Akrori, serta sambutan Tim KKN-MIT Tematik ke-18 Posko 58. Dan dilanjutkan dengan Pengajian Kitab Riyadhul Badiah serta doa

Dalam sambutannya, Pengurus Jam`iyah Nahdlatul Ulama Ust. Muhammad Mahfudz menyampaikan bahwa di tengah gempuran fitnah yang menerpa Umat Islam terutama Nahdliyyin, kita harus dapat menahan diri untuk tidak terseret dalam pusaran konflik. Dimana Nahdliyyin saat ini sedang dibenturkan dengan Kaum Habaib marga Baalawi. "Kalau semisal ada berita terkait dengan polarisasi umat, jangan langsung dibagikan. Apalagi dengan kedok bertanya pendapat di grup, itu artinya menambah framing di masyarakat. Jadi lebih baik tidak usah di respon." 

Selain itu, Pengajian rutinan selapanan Jum'at Pon di Masjid Baitul Karim ini merupakan salah satu sarana bagaimana masyarakat Indonesia, terutama desa Triharjo berkumpul bersosiolisasi serta menjaga tradisi dan nilai-nilai agama. Tradisi ini patut dilestarikan di masyarakat agar generasi muda yang sekarang ini dapat terus belajar dan memahami ajaran-ajaran agama Islam dengan baik.

Di tengah gempuran modernisasi, tradisi pengajian rutin di Masjid Baitul Karim ini bagaikan oase yang menyejukkan jiwa. Tradisi ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan tidak terlena dengan kesenangan duniawi. Mari kita jaga dan lestarikan tradisi ini agar generasi muda dapat terus belajar dan memahami ajaran-ajaran agama Islam dengan baik. Ingatlah firman Allah SWT dalam surat Al-Imran ayat 185: "Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah." Semoga dengan ilmu agama yang telah kita peroleh, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Cantika Yulianasari

 

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Anggota Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terpadu Tematik Ke-18 Posko 58

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun