Kendal  7 Juli 2023 Pukul 07.30 -- 09.00 WIB. KKN MIT 16 posko 99 UIN Walisongo mengadakan kegiatan kerja bhakti sekaligus perkenalan kepada seluruh warga masyarakat payung bahwa ada mahasiswa KKN di desa payung selama 45 hari. Kegiatan diharapkan dapat menjadi nilai pembelajaran bagi kita semua tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Sebab lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang sehat.
Kegiatan ini mendapat banyak respon positif khususnya bagi warga payung agar menumbuhkan rasa gotong royong sekaligus kerja sama dalam menjaga kebersihan lingkungan. Tidak hanya itu, Kami juga menggalangkan suatu program yang disebut Sedekah Rongsok yaitu suatu program dimana kita keliling setiap rt/rw untuk mengumpulkan barang - barang rongsok dan hasil penjualan ronsok tersebut nantinya akan kami bagikan kepada kaum dhuafa, lansia, dan fakir miskin.
Program ini pun banyak mendapat dukungan dari warga masyarakat payung, sebab selain membantu mengurangi sampah anorganik tetapi juga dapat menambah pemasukan bank kas rt/rw dari setiap penjualan rongsok. Tidak berhenti sampai disitu kami selaku mahasiswa kkn posko 99 juga melakukan program 3R yaitu : Reduce, Reuse, dan Recycle. Reduce berarti mengurangi penggunaan produk yang nantinya berpotensi menjadi sampah. Seperti: botol minum atau alat makan sendiri. Reuse berarti menggunakan kembali. Tahap ini mahasiswa mengajak warga untuk menggunakan kembali produk yang telah terpakai. Dengan begitu akan menimanilisir penggunaan sampah. Recycle berarti mendaur ulang. Tahap ini mahasiswa melakukan daur ulang dari sampah anorganik tersebut dan mengolah menjadi suatu produk yang lebih ekonomis serta mendukung gerakan ekonomi sirkular.
karang taruna desa payung guna membahas kolaborasi program kerja dengan karang taruna setempat. Bapak Edy selaku koordinator karang taruna menyambut kami dengan baik di kediaman rumah beliau. Beliau menyampaikan kepada mahasiswa mulai dari awal terbentuknya karang taruna di desa payung hingga menjadi organisasi yang diakui oleh desa setempat. Beliau menyapaikan membentuk suatu gerakan pemuda-pemudi untuk memajukan desa itu adalah hal yang mudah. Namun yang sulit adalah menumbuhkan rasa solidaritas serta kesadaran dari pemuda guna memajukan desanya.
Setelah itu pukul 19.30 wib, mahasiswa kkn mit 16 melakukan petemuan denganPasar Tradisional, mungkin sebagian dari kita sudah tidak asing mendengar istilah pasar tradisional yaitu pasar yang menjual beraneka macam barang, makanan, hingga kerajinan tradisional lainnya. Nah di desa payung sendiri terdapat pasar tradisinal yang buka setiap hari minggu pagi pukul 05.00 -- 09.00 WIB pasar ini terbentuk oleh adanya gerakan karang taruna desa payung namun setelah pandemi covid-19 menyerang indonesia seketika pasar tradisional ini pun ditutup membuat hampir semua kalangan mengalami imbasnya termasuk para pedagang. Setelah 2 setengah tahun covid menyerang pandemi perlahan mulai sirna dan harapan kembali muncul warga masyarakat dapat kembali melakukan aktivitasnya masing-masing. Kami dari mahasiswa KKN MIT 16 mengusulkan kepada pihak karang taruna untuk menghidupkan kembali Pasar Tradisional di desa Payung setelah 2 tahun lamanya tertidur dengan harapan dapat menumbuhkan ekonomi setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H