Semarang - Mahasiswa KKN UIN Walisongo lakukan sosialisasi stunting di posyandu balita RT 04 RW 03 Amposari, Kedungmundu pada Jum'at (11/08/2023).
Stunting merupakan hal krusial bagi anak sehingga perlu pencegahan bahkan sejak awal dalam kandungan.
Dewi, anggota KKN UIN Walisongo menjelaskan bahwa stunting merupakan kekurangan gizi pada anak yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu.
"Stunting ini kan gangguan pertumbuhan karena kurangnya asupan gizi, cirinya itu tinggi dan berat badan di bawah anak seusianya seperti itu", jelasnya.
Sasaran sosialisasi ini ditujukan kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi, batita, dan balita.
Sosialisasi ini digencarkan melalui sebar pamflet yang berisi pengertian, ciri-ciri, penyebab, dampak, dan cara pencegahan stunting.
"Sosialisasi ini kita lakukan dengan memberikan pamflet kepada setiap ibu-ibu yang datang dan menjelaskan kepada mereka tentang stunting", tutur dewi.
Tak hanya sebatas memberikan pemahaman tentang stunting, tetapi juga cara pencegahannya.
Pencegahan stunting, salah satunya dengan memperhatikan pola makan dan asupan gizi yang dikonsumsi anak. Menurut Ibu Rokhana sesuai dengan yang pernah terjadi di RW 3 bahwasanya pemberian asupan nutrisi yang baik mampu menangani masalah stunting.
"Kasus stunting pernah ditemukan di RW 03, mbak. Alhamdulillah dari pihak Puskesmas mendampingi dan selalu memantau sehingga kasus stunting turun. Anak-anak diberikan bantuan susu sebagai tambah nilai gizinya alhamdulillah bisa teratasi dan turun", jelas beliau.
Adanya kasus stunting yang pernah terjadi, sosialisasi ini mendapatkan dukungan dan respon positif dari ketua posyandu, Ibu Rokhana.
"Dengan adanya penyebaran brosur semacam ini mereka membaca dan jadi punya wawasan tentang stunting. Apalagi yang masih punya balita biar tambah ilmunya juga", tutur Ibu Rokhana
Selaras dengan yang diutarakan Ibu Rokhana, Ibu Luthfiyah yang hadir ke posyandu juga menanggapi bahwa sosialisasi penyebaran pamflet stunting memberikan pengetahuan baru.