Jum'at (7/7/2023) pada pukul 07.15 WIB, KKN MIT 16 Posko 36 Kelurahan Kedungmundu mengikuti kegiatan Pengecekan Jentik Nyamuk & Sosialisai Wolbachia bersama staff Kelurahan Kedungmundu, petugas puskesmas Kedungmundu dan Dinas Kesehatan Kota. Kegiatan tersebut bertempat di rumah ketua Rt 06 dan diikuti oleh kader-kader dari Rw 08.
Pengecekan Jentik Nyamuk (PJN) merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di Kelurahan Kedungmundu setiap hari jum'at. PJN bertujuan untuk mengurangi jentik-jentik nyamuk yang akan berubah menjadi nyamuk dewasa dan mengakibatkan penyakit Demam Berdarah. Kegiatan ini dipimpin oleh Seksi Kesejahtaraan Sosial Kedungmundu dan didampingi petugas puskesamas kedungmundu.
Pengecekan dilakukan oleh kader-kader Rt dari Rw 08 Kelurahan Kedungmundu dari rumah ke rumah. Adapun cara pengecekan yang dilakukan yaitu dengan mengambil sampel sebanyak 15 rumah per Rt. Pengecekan menggunakan senter untuk melihat jentik-jentik yang berada didalam air. Tempat pengecekan terbagi menjadi dua didalam dan diluar rumah. Saat pengecekan didalam rumah hal yang dilihat yaitu bak mandi, bak penampung air, genangan air yang berada di belakang kulkas dan dispenser. Sedangkan yang diluar rumah terdapat di pot-pot bunga dan selokan. Pengecekan jentik nyamuk yang telah dilaksanakan dan dituturkan oleh petugas puskesmas Kedungmundu mendapatkan hasil bahwa sebanyak 96,61% bebas jentik nyamuk.
Pengecekan Jentik Nyamuk juga diilakukan bersama dengan kegiatan sosialisasi Wolbachia dari Dinas Kesehatan Kota. Wolbacvhia sendiri merupakan inovasi yang dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD), sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia. Sosialisasi Wolbachia dilakukan diseluruh wilayah Kecamatan Tembalang. Menurut Dian Wahyu, S.Kep, Ns petugas dari Dinas Kesehatan Kota "Pelatihan kader Wolbachia ini merupakan program dari kementrian yang mulanya berawal dari Yogyakarta dan ada 5 kota yang menjadi awal diteruskannya kegiatan Wolbachia".Â
Gatik Suryani, S.Kep, Ns juga menambahkan teknis perkembangbiakan Wolbachia yaitu "Kader-kader akan dibagikan telur Wolbachia akan dilakukan praktek dirumah masing2 dengan diberikan telur nyamuk Wolbachia. Dalam waktu seminggu telur-telur nyamuk sudah bisa menjadi nyamuk dewasa. Selama 2 minggu sekali  air dan telurnya akan ddiganti oleh petugas dari DKK. Kader-kader akan diberikan ember kecil untuk perkembiakan nyamuk Wolbachia dan tempatnya menetap di 1 tempat,  diharapkan tidak dipindah-pindah.Â
Ada beberapa  hal yang harus diperhatikan dalam proses perkembangbiakan nyamuk Wolbachia yaitu sinar matahari membuat tidak efektifnya nyamuk berkembangbiak, kecuali sinar matahari pagi,  tempat yang terlalu lembab dan air yang berkaporit tinggi. Berikan tempat yg aman untuk menaruh ember tersebut. Jika air berkaporit tinggi caranya yaitu dengan mendiamkan atau mengendapkan terlebih dahulu air selama semalam, baru setelah itu bisa digunakan atau menggunakan air isi ulang. Ember diisi air tidak terlalu banyak, jika diberikan air terlalu banyak nyamuk tidak bisa menempel didinding ember".
Program Wolbachia dilakukan sebagai pelengkap pengecekan jentik nyamuk. Memang populasi nyamuk akan menjadi bertambah namun diharapkan nyamuk aedes pun akan berkurang. Jika semua kota sudah setuju maka pelaksanaan baru akan dijalankan. Diharapkan para kader juga bisa memberikan pemahaman dan juga mensosialisasikan kepada warganya tentang program Wolbachia ini. Telur Wolbachia diambil di daerah Salatiga dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada.
