Semarang- Murojaah adalah menjaga hafalan Al Quran dengan terus-menerus mengulangnya guna meraih mutqin dalam bacaan, hafalan, pemahaman, dan pengamalan yang menjadi impian seluruh para hafizh Quran. Yakni bukan tentang kuantitas tapi kualitas.
Karena padatnya aktivitas sekolah, siswa kerap sekali mengeluh mengenai kualitas hafalan mereka yang menurun. Maka dari itu rumah tahfidz Hamilul Quran melestarikan budaya murojaah agar membantu siswa dalam menjaga hafalannya.
"Tanpa muraja'ah, hafalan akan cepat lepas dan tidak lama kemudian menghafalnya segera melupakannya bila tidak mengulanginya. Bisa jadi, hikmah begitu cepatnya hafalan Al-Qur'an terlepas adalah karena Allah Swt menginginkan kita untuk membaca Al-Qur'an terus-menerus dan tidak menjauhinya" ucap Faridatun dinasikhah mahasiswa KKN MIT-16 Posko 19 UIN Walisongo Semarang.
Bahkan dikutip dalam buku 9 langkah mudah menghafal Al-Qur'an disebutkan bahwa muraja'ah secara kontinu akan menguatkan hafalan, muraja'ah secara kontinu lebih penting dari hafalan itu sendiri, muraja'ah secara kontinu itulah hakekat dari menghafal. Tidak mungkin bisa menghafal Al-Qur'an tanpa kontinu melakukan muraja'ah (pengulangan).
Sering muraja'ah berarti sering membaca Al-Qur'an. Sehingga metode muraja'ah (Pengulangan) yaitu upaya mengulang kembali hafalan yang sudah pernah dihafalkan untuk menjaga dari lupa dan salah. Artinya, hafalan yang sudah diperdengarkan kepada Ustadz/Ustadzah atau Kyai diulang terus-menerus dengan dilakukan sendiri atau meminta bantuan Orang lain untuk mendengarkan dan mengoreksi.
Murajaah sangat bermanfaat karena problem yang sering terjadi dari seorang hafidz adalah mempertahankan hafalannya, bukan mendapatkannya. Maka dari itu Metode menghafal Qur'an dengan metode murajaah merupakan kunci sukses para hafidz atau penghafal Qur'an untuk mempertahankan hafalannya.
Muraja'ah hafalan sangatlah penting bagi seorang penghafal Al Qur'an. Tanpa muraja'ah ia akan mendapati dirinya kehilangan banyak hafalan. Sehingga waktu yang paling tepat untuk menghafal dan muraja'ah adalah pada waktu pagi setelah shalat subuh karena pikiran masih fresh setelah beristirahat semalaman. Seperti halnya orang tua memerintahkan anak-anaknya untuk tidak tidur terlalu malam agar bisa bangun lebih cepat dan menghafal Al Qur'an.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H