Mohon tunggu...
KKN MIT16
KKN MIT16 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

Pengabdian kepada masyarakat di Desa Bendan Duwur Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Berpartisipasi dalam Gebyar Budaya pada Malam 1 Muharram di Bendan Duwur

22 Juli 2023   17:00 Diperbarui: 22 Juli 2023   17:27 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEMARANG -- Selasa 18 Juli 2023 tim KKN MIT 16 Posko 17 UIN Walisongo Semarang yang diketuai oleh Dicki Suandi Permana selaku koordinator desa mengarahkan tim nya untuk ikut berpartisipasi dalam acara Gebyar Budaya dan Pentas Seni dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram yang diadakan warga RW 04 Kelurahan Bendan Duwur Kota Semarang.
Sebelum acara gebyar budaya digelar, warga RW 04 dan tim Kapolsek Gajahmungkur serta mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang bekerja bakti membersihkan area sungai dan tugu Soeharto.


"Kami sangat berterimakasih kepada mahasiswa KKN  UIN Walisongo Semarang dan Kapolsek Gajahmungkur yang sudah ikut serta dalam membersihkan sungai dan tugu Soeharto" ucap bapak Fauzi selaku ketua RW 04.
Sebagai master of ceremony (MC) dalam acara gebyar budaya ini adalah  Fiqi Restu Sebekti dan Oktavia Nindia Laelasari mahasiswa KKN MIT-16 posko 17 UIN Walisongo Semarang.


Monumen Tugu Suharto memiliki tinggi sekitar 8 meter dan memiliki bentuk yang sederhana, mirip dengan tiang bendera yang menjulang ke atas. Bagian bawahnya terbuat dari beton sebagai penyangga.  
Tugu Soeharto diawali saat Presiden yang berkuasa selama lebih dari 30 tahun di Indonesia ini, ketika beliau masih menjabat sebagai mayor dan bertugas di Semarang.


Menurut cerita, pada masa perjuangan kemerdekaan RI yang berlangsung penuh, Soeharto pergi mencari inspirasi di sebelah selatan kota yang pada saat itu masih hutan belantara. Soeharto melompat ke sungai di tempat pertemuan dua arus sungai, yaitu dari Kali Kreo dan Kali Garang, lalu menancapkan tongkatnya dan berendam di sana.


"Tepat pada jam 00.00 WIB terdapat orang-orang yang berendam di sungai tugu Soeharto, Tetapi bukan dari warga Semarang yang berendam melainkan dari luar Semarang, Seperti Salatiga, Demak". Ucap bapak Muamar selaku ketua panitia.
Pada saat pergantian tahun baru Jawa, yang dikenal sebagai 1 Suro, orang-orang melaksanakan tradisi kungkum atau ngalap berkah di tempat ini. Mereka meyakini bahwa dengan melaksanakan ritual kungkum pada malam 1 Suro ini, mereka akan selalu mendapatkan berkah dan keselamatan di masa depan serta permohonan mereka akan dikabulkan. Keyakinan ini dianggap sebagai aspek spiritual yang ada di Tugu Soeharto, meskipun saat ini banyak orang yang ikut serta dalam prosesi ritual kungkum tanpa memahami manfaat yang sebenarnya.


Gebyar Budaya ini turut mengundang Walikota Semarang yaitu Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos. Camat Gajahmungkur yaitu Ade Bhakti Ariawan, S.H., M.A.P. Bapak R.B.A.S Wahyu Mahardi, S.H selaku Lurah Bendan Duwur beserta jajarannya, Kapolsek Gajahmungkur yaitu Kompol Rendi Johan Prasetyo, S.H., S.I.K., M.A.P.


"Gebyar budaya diadakan setiap satu tahun sekali pada tahun Baru Islam (1 Muharram). Untuk hiburannya tiap tahun ganti-ganti, seperti tahun kemarin ada tari sufi dan ada pak Bahrul Ulum yang ceramah. Tahun ini hiburannya wayang kulit dan qosidah Zulfa Nada" Ucap bapak Fauzi selaku ketua RW 04.
Acara Gebyar Budaya biasa diadakan oleh warga RW 04 Kelurahan Bendan Duwur setiap Tahun Baru Islam. Namun tahun ini acaranya sangat meriah karena terdapat hiburannya yaitu wayang kulit yang di dalangi oleh Ki Joko Kendil dan qosidah dari Zulfa Nada. Wayang kulit menceritakan asal usul Tugu Soeharto. 

Tugu Soeharto terletak di Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajah Mungkur, Kota Semarang. Tempatnya berada di pertemuan dua sungai, yaitu Kali Garang dan Kali Kreo.
Acara Suronan ini terbesar dan paling meriah yang bertempat di RW 04 dibanding RW-RW yang lainnya. Acara gebyar budaya ini juga dimeriahkan dengan hiburan yang ditampilkan oleh  tarian-tarian yang dibawakan oleh anak-anak, remaja diantaranya tarian Bollywood, Manuk Dadali, Kuda Lumping, Dance, Pencak Silat yang dibawakan oleh siswa SMP IT Insan Cendekia, serta tari zapin melayu yang ditampilkan oleh empat orang peserta KKN MIT-16 posko 17. Sebagai wujud untuk memeriahkan acara gebyar budaya ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun