DEMAK - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) 16 Posko 112 UIN Walisongo Semarang melakukan kolaborasi dengan karang taruna untuk mengadakan posyandu remaja bertema Pengenalan Diri berupa Self Acceptance pada remaja usia SMP Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak.Â
Kegiatan pengenalan dan penerimaan diri ini menggunakan metode Focus Group Discussion. Dimana peserta dibagi menjadi lima kelompok kecil dengan dipimpin masing-masing satu mentor dari mahasiswa kelompok KKN MIT-16 UIN Walisongo dengan program studi psikologi.
Setelah melakukan pengecekan kesehatan rutin, peserta dikumpulkan dan dibagi menjadi 5 kelompok kecil untuk memulai sesi diskusi. Dalam kegiatan diskusi, peserta diajak untuk menentukan tujuan hidupnya saat ini serta menuliskan aspek SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dalam mencapai tujuannya tersebut. Para mentor juga memberikan pemaparan singkat mengenai apa itu penerimaan diri, bagaimana cara mencapai penerimaan diri, dan seperti apa seseorang dapat dikatakan memiliki penerimaan diri yang baik.
"Self acceptence itu kemampuan seseorang dalam menerima segala hal yang ada pada dirinya, baik itu kekuatan atau kelemahannya, sehingga ketika individu menghadapi suatu kondisi tertentu ia dapat mengambil  keputusan dengan logis baik buruknya", ujar Niswah, salah satu mentor diskusi.
Kegiatan diskusi ditutup dengan peserta diminta menuliskan pesan untuk dirinya sendiri. Ini juga sebagai bentuk berterima kasih pada diri sendiri dan instrospeksi diri guna menjadi langkah kecil dalam penerimaan diri.
"Menurut saya keren, sangat bermanfaat untuk diri sendiri, pesannya buat kakak-kakak KKN UIN Walisongo teteap sehat, semangat, jangan pantang menyerah, positif thinking, pesannya buat remaja Desa Tlogoweru semoga bisa lebih sadar diri ikut posyandu biar tahu peningkatan setiap bulannya, kesannya luar biasa", tutur Mumun, salah satu panitia karang taruna.
Dengan adanya diskusi pengenalan dan penerimaan diri ini diharapkan para remaja terkhusus remaja di Desa Tlogoweru bisa lebih mengenal dan menerima diri mereka sendiri, sehingga mereka dapat lebih mengenal kelebihan diri, kelemahan diri, dan tujuan diri secara realistis.
Pewarta : Vina Wardah, Yuni Febrianti, Ila Uswatun
Dokumentasi : Aldi Rifandi