Kendal, 15 Juli 2024 – Pesta Laut Tawang tahun ini berhasil menarik perhatian dan antusias masyarakat Desa Gempolsewu terutama bagi Bumi Bahari dan sekitarnya. Acara Pesta Laut ini termasuk dalam acara tahunan dan selalu dinantikan oleh masyarakat, sehingga berlangsung secara meriah dengan berbagai serangkaian kegiatan dan memikat perhatian para pengunjung dari luar desa hingga luar kota.
Tradisi Pesta Laut Tawang merupakan serangkaian kegiatan yang ada di Desa Gempolsewu dan telah turun menurun dari generasi ke generasi, dengan tujuan untuk menghormati laut sebagai sumber penghidupan atau sumber mata pencaharian masyarakat Desa Gempolsewu yang rata-rata berprofesi sebagai Nelayan. Tradisi ini bukan hanya sebagai pelestarian budaya, namun juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil laut yang melimpah.
Serangkaian acara Pesta Laut Tawang ini berlangsung mulai dari 8 Juli hingga 12 Juli 2024. Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dengan meriah dan banyak masyarakat Desa Gempolsewu yang turut berpartisipasi aktif dan antusias dalam memeriahkan seluruh rangkaian acara Pesta Laut Tawang 2024 ini.
Adapun beberapa serangkaian acara tersebut diantaranya yaitu mulai dari pagelaran Ketoprak dari Jati Birowo Rembang yang telah dilaksanakan pada hari Senin, 8 Juli 2024, bertetapan di Lapangan Bahari Desa Gempolsewu. Acara tersebut sekaligus membuka serangkaian kegiatan Pesta Laut lainnya.
Selanjutnya pada hari Selasa, 9 Juli 2024 diadakannya Pengajian KNPT (Komunitas Nelayan Pursein Tawang) dengan mengundang Group Hadroh Az-Zahir, Habib Ali Zainal Abidin Assegaf dari Pekalongan, dan Habib Muhammad dari Semarang, acara tersebut dilaksanakan di Lapangan Bahari Desa Gempolsewu. Selain itu pula terdapat perlombaan yang sudah dilaksanakan selama tiga hari yaitu lomba dayung, yang bertempatan di sungai depan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Gempolsewu, pertandingan tersebut diikuti oleh 10 tim yang berbeda, dan dimenangkan oleh tim Naga Putih A.
Pada tanggal 10-12 Juli 2024 juga terdapat beberapa perlombaan dan pagelaran, seperti perlombaan sepak bola putra dan putri yang dilaksanakan selama tiga hari, di Lapangan Bahari Desa Gempolsewu. Selain itu, juga terdapat pagelaran wayang golek dan wayang kulit yang telah dilaksanakan selama tiga hari juga. Persembahan wayang golek dan wayang kulit dilakukan oleh pemain yang berbeda-beda, yakni persembahan wayang golek hari pertama oleh Ki Wahyudin dari Batang, persembahan wayang golek kedua oleh Ki Adit Nugroho. Selain itu, persembahan wayang kulit yang pertama oleh Ki Tantut Sutanto, persembahan wayang kulit kedua oleh Ki Suwarno, dan persembahan wayang kuliat ketiga oleh Ki Aji. Persembahan tersebut dilaksanakan di TPI Tawang.
Pada hari Kamis, 11 Juli 2024 dari serangkaian acara pesta laut anak-anak menjadi pilar utama sebagai pelopor masa yang akan mendatang. Dari 7 instansi pendidikan anak sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah, ada 5 perwakilan yang hadir untuk ikut memeriahkan kegiatan karnaval atau biasa disebut dengan Kirab Budaya. Diantaranya: SDN 01, SDN 02, SDN 03, SDN 04, dan SDN IT Al-Azmi Gempolsewu, yang masing-masing dari anak-anak ini mengekspresiakan keikut-sertaan dalam menampilkan marching band dengan sangat kompak dan rapi. Dari kelompok KKN UIN Walisongo juga ikut membantu dengan terjun ke lapangan. Meng-koordinir barisan supaya terlihat rapi dan tidak mengakibatkan kericuhan. Karnaval ini juga dimeriahkan oleh barisan Kelompok Nelayan Porsein Tawang (KNPT) dengan membawa sound sistem yang diangkut mobil pick up mengelilingi jalanan Desa Gempolsewu.
Pada hari Jum’at, 12 Juli 2024 menjadi puncak acara dari Pesta Laut Tawang, yakni adat Larung Sesaji. Dengan dihadiri oleh Wakil Bupati Kendal, acara puncak ini berhasil memikat warga luar Desa untuk meramaikan acara tersebut. Dimulai dengan sambutan-sambutan oleh Kepala Desa Gempolsewu (Carmadi) dan Wakil Bupati Kendal (Windu Suko Basuki) dan dilanjut dengan melarung miniatur perahu yang berisi sesaji atau persembahan (kepala sapi, bebek hidup, ayam hidup dan berbagai hasil laut). Warga ikut menghantar larungan di belakang menaiki perahu, yang di dalam perahu tersebut ada juga bawaan hasil laut lainnya.