Mohon tunggu...
KKN MIT 16 Posko 8 Patemon
KKN MIT 16 Posko 8 Patemon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok KKN MIT-16 UIN Walisongo Posko 8 Patemon

Berita mengenai kegiatan KKN MIT 16 Posko 6 Patemon

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semarak Agustusan Warga RW 5 Kelurahan Patemon Adakan Senam Massal dan Karnaval

17 Agustus 2023   18:42 Diperbarui: 18 Agustus 2023   08:41 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78 dirayakan oleh masyarakat tanah air penuh antusias dengan mengadakan berbagai perlombaan dan kegiatan.

Hari kemerdekaan ini juga turut dirayakan oleh warga RW 5 Kelurahan Patemon, Gunungpati, Kota Semarang.

Beraneka ragam rangkaian kegiatan untuk menyemarakkan HUT ke-78 Republik Indonesia dimulai dari senam massal hingga karnaval kreasi daur ulang sampah.

"Acara ini bagus, sudah dilaksanakan rutinitas setiap tahun. Dengan banyaknya menggunakan daur ulang yang berupa plastik-plastik dari tas kresek, mungkin nanti akan menjadi koleksi atau galeri supaya tidak menjadi sampah atau dibuang lagi." ujar Prof Nina saat berbincang dengan anggota KKN, Minggu (13/8/2023).

Prof mengatakan, serangkaian lomba HUT ke-78 ini digelar di Muntal mulai akhir pekan ini.

Masyarakat RW 5 sangat antusias dengan adanya karnaval ini, karena momen perlombaan ini untuk memperingati HUT RI yang mana hanya diadakan satu tahun sekali.

Dalam perlombaan karnaval ini diikuti oleh anak-anak hingga orang dewasa. Berbagai macam kreasi dalam karnaval tersebut. Dimulai dari tema pakaian, kreasi sepeda, dan yel-yel RT masing-masing.

"Kemudian, masih monoton menggunakan tas kresek saja, mungkin nanti bisa dari kain perca atau bahan sampah lain, sehingga butuhnya sosialisasi lebih tentang sampah yang bisa digunakan untuk membuat pakaian dan perlu ditingkatkan lagi bahan baku dan kreasi karena masih monoton." ujar Prof Nina.

Prof mengatakan dan berharap semoga dalam pelaksaan karnaval akan lebih banyak kreasi-kreasi yang lebih kreatif di masa yang akan datang dan perlunya sosialisasi lebih tentang sampah unorganik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun