Malang (15/10/2022) Bermula dari usulan Ibu Kepala Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir dimana beliau mengatakan bahwa kondisi Kantor Desa Mendalanwangi saat ini masih kurang menarik dan terkesan suram karena adanya lahan kosong yang dibiarkan saja dengan ditumbuhi tanaman liar. Sehingga dibutuhkan suatu inovasi seperti pembuatan taman yang estetik dan fungsional yang sejalan dengan target SGDs desa. Tim KKN Reguler Universitas Negeri Malang turut membantu mengatasi permasalahan tersebut dengan membuat visualisasi desain taman tanaman obat keluarga (Toga) karena pada masa kini peminat taman toga semakin menurun.
Tanaman obat keluarga (Toga) merupakan jenis tanaman tradisional yang berkhasiat sebagai obat yang ditanam di pekarangan atau kebun. Pembuatan desain taman toga dilakukan dengan beberapa tahapan dan observasi. Pengamatan langsung ke lahan kosong dilakukan untuk mengamati kondisi eksisting lahan yang akan digunakan dan mengukur luas lahan atau dimensi untuk memudahkan pembuatan layout serta pembuatan blok (kelompok) tanaman Toga.
Berdasarkan layout yang telah dibuat, kemudian dapat dibuat 3D modeling untuk taman Toga tersebut disertai pemberian papan nama tanaman. Merancang model desain Toga mengacu pada prinsip-prinsip perencanaan dan desain lanskap dengan mempertimbangkan keseimbangan nilai fungsi dan estetika. Model desain ini terdiri dari perancangan konsep ruang di masing-masing mandala sebagai acuan untuk memilih tanaman yang memenuhi kriteria yang ada di ruang tersebut. Pemilihan tanaman disesuaikan dengan kebutuhan warga untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan obat. Tanaman yang direncanakan ditanam di pekarangan kantor desa yaitu kumis kucing, kemangi, lidah buaya, basil, kunyit, daun sirih, lavender, jahe merah, rosemary dan kencur.