Mohon tunggu...
KalamResti
KalamResti Mohon Tunggu... Mahasiswa - RESTI ASTUTI MISATUN PUTRI

Hanya ingin menjadi manusia yang bermanfaat dan mengedukasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Bayang Mimpi

9 Januari 2025   18:50 Diperbarui: 9 Januari 2025   18:50 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sudut malam yang sunyi,
Kecemasan merayap, membisik lembut,
Mimpi-mimpi yang pernah bersinar,
Kini seperti bayangan yang samar.

Di tengah keramaian, aku terasing,
Setiap tawa teman, seperti jarum menusuk,
Kapan impian itu akan hadir?
Atau hanya ilusi yang terus berlari?

Hari-hari berlalu, seperti arus sungai,
Mengalir cepat, tanpa menunggu,
Aku menggenggam harapan, walau rapuh,
Seperti ranting kering di tengah badai.

Lihatlah, bintang-bintang di langit,
Berkedip seakan memberi tanda,
Namun, langkahku terhenti,
Tak tahu arah, tak tahu tujuan.

Ada kalanya, aku ingin berteriak,
Mengungkapkan semua rasa yang terpendam,
Tetapi suara itu hilang,
Tenggelam dalam keraguan yang dalam.

Di balik setiap malam yang gelap,
Ada cahaya menunggu untuk terbit,
Dan meski hati ini bergetar,
Aku percaya, harapan takkan pudar.

Jadi, aku akan terus melangkah,
Meski jalan ini penuh liku,
Karena setiap detik yang berlalu,
Adalah bagian dari kisahku yang takkan berhenti.

Ditulis oleh Resti Astuti Misatun Putri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun