Grobogan - Selasa, 1 Oktober 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Kudus kelompok 132 melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada pengembangan potensi desa di Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui pelatihan kerajinan tangan berbahan dasar jerami.
Acara yang diadakan di balai desa ini dihadiri oleh sekitar 35 peserta yang merupakan anggota PKK setempat yang sangat antusias mengikuti pelatihan. Eka Nurul Amalia (mahasiswa KKN) memperkenalkan konsep pemberdayaan ekonomi melalui pemanfaatan sumber daya lokal, yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan alternatif pendapatan bagi keluarga.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Ibu Kepala Desa Kedungwungu, yang menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat. "Kami sangat mengapresiasi kehadiran mahasiswa KKN dari IAIN Kudus yang telah berinisiatif untuk membantu desa kami. Semoga ilmu yang didapat hari ini bisa dipraktikkan dan dikembangkan lebih lanjut," ujarnya.
Setelah sambutan pembuka, mahasiswa KKN yang dipimpin oleh Koordinator Desa KKN, Eka Nurul Amalia, mulai menjelaskan materi pelatihan. Mereka memulai dengan memberikan penjelasan tentang potensi jerami sebagai bahan baku kerajinan yang bernilai. Jerami, yang biasanya dianggap limbah, dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi. Dalam materi tersebut, Eka menjelaskan berbagai teknik pembuatan kerajinan dari jerami, termasuk cara memilih jerami yang berkualitas, teknik pengolahan, serta desain produk yang menarik.
Selama sesi pelatihan, mahasiswa KKN memberikan demonstrasi langsung tentang cara membuat berbagai produk kerajinan. Salah satu produk yang diajarkan adalah tempat hijab dari jerami, yang dapat digunakan sehari-hari. Para peserta terlihat sangat tertarik dan mengikuti setiap langkah dengan seksama. Mereka juga diberi kesempatan untuk bertanya dan mendiskusikan berbagai hal terkait kerajinan jerami.
Seiring dengan berlangsungnya pelatihan, terlihat semangat yang tinggi dari para peserta. Banyak di antara mereka yang mengungkapkan harapan untuk dapat menghasilkan kerajinan yang dapat dijual di pasar lokal. Ibu Heny, salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan, "Saya sangat senang bisa belajar hal baru ini. Dulu, saya hanya tahu bahwa jerami bisa digunakan untuk pakan ternak. Sekarang, saya bisa membuat barang yang berguna dan bernilai ekonomis."
Setelah sesi teori, pelatihan dilanjutkan dengan praktik langsung. Peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk memudahkan proses belajar. Mahasiswa KKN berkeliling, memberikan bimbingan dan dukungan kepada setiap kelompok. Suasana menjadi hangat dan ceria, saat para ibu saling membantu dan berbagi tips dalam proses pembuatan kerajinan. Mereka terlihat saling berdiskusi dan berkolaborasi, menciptakan kerajinan tangan dengan sentuhan kreativitas masing-masing.
Dalam kesempatan ini, mahasiswa KKN juga memberikan motivasi kepada peserta untuk terus berinovasi. Mereka menyampaikan bahwa pengembangan produk kerajinan tidak hanya berhenti pada pelatihan ini, tetapi dapat terus dikembangkan dengan berbagai desain dan teknik yang lebih variatif. "Kami mendorong ibu-ibu untuk berkreasi, menciptakan produk yang unik dan menarik, sehingga dapat bersaing di pasaran," ungkap Eka.
Menjelang akhir acara, para peserta menunjukkan hasil kerajinan yang telah mereka buat. Beberapa produk yang dihasilkan berhasil menarik perhatian, dengan desain yang kreatif dan menarik. Peserta merasa bangga dengan hasil karya mereka dan berharap dapat melanjutkan kegiatan ini ke depan.