BATANG, POSKO101.RED- Divisi ekonomi kreatif (ekraf) Posko 101 KKN UIN Walisongo baru saja merilis laporan penjualan produknya. Hasilnya, keripik tempe yang menajdi produk utama divisi ekonomi kreatif (ekraf) posko 101 berhasil tembus hingga luar Jawa. Hal ini disampaikan oleh anggota divisi ekonomi kreatif, Zulham Ikramullah.
"Keripik tempe yang kami pasarkan sudah mencapai berbagai provinsi. Selain Jawa Tengah, Â ada pemesan dari DKI Jakarta, bahkan dari luar Jawa seperti Riau." Katanya.
Lebih lanjut, menurut Zulham, capaian ini bisa dicapai salah satunya karena branding yang cukup sukses di media sosial. "Media sosial punya peran yang cukup penting dan sangat membantu kami dalam memasarkan produk ini. Selain itu, varian rasa-rasa yang kami tambahkan dapat menggaet pembeli dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, maupun hingga dewasa dan orang tua."
Zulham berharap, program pemasaran ini dapat membantu memperluas jangkauan UMKM keripik tempe Desa Brokoh. "Kami berharap, setelah adanya program pemasaran dan branding dari kami, produk UMKM Desa Brokoh bisa semakin dikenal dan lebih luas jangkauannya, tidak hanya ke daerah-daerah tertentu namun juga ke seluruh Indonesia." ujarnya.
Keripik tempe ini merupakan produk utama program branding UMKM Desa Brokoh oleh Posko 101 KKN UIN Walisongo Semarang. Selain branding, tim KKN juga memberikan modifikasi dengan menambahkan perasa bumbu tabur ke produk keripik tempe supaya rasa yang dihasilkan lebih bervariasi. Rasa yang ditambahkan antara lain pedas manis, balado, barbeque, ayam bawang, dan jagung manis.
Penulis: Muhammad Rangga Noor Sabila
Editor: Dina Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H