Dalam Rangka Memperingati HUT RI Ke 79 KKN MB Posko 77 Mengadakan Lomba Keagamaan

Momen lomba 17 Agustus menjadi momen yang selalu dinantikan bagi seluruh warga Indonesia yang merayakan HUT RI ke 79 melalui acara lomba tradisi didaerahnya masing-masing. Fenomena merayakan lomba tradisi di daerah sangatlah memberikan kebahagiaan bagi warga daerahnya yang dirayakan satu tahun sekali. Selain itu perlombaan pada HUT RI KE 79 juga dapat mengeratkan tali silaturahmi warga karena warga dapat bercangkeram satu sama lain dalam momen ini.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap para pahlawan bangsa tentunya KKN MB posko 77 ikut berpartisipasi dalam memeriahkan perlombaan HUT RI ke 79 dengan mengadakan perlombaan keagamaan yang memiliki 3 cabang lomba. yaitu lomba kaligrafi, lomba adzan, dan lomba hafalan surat-surat pendek dengan target peserta lomba anak-anak SD dan MI yang berada di desa Kalibeluk. Yang diikuti dengan kurang lebih 20 partisipan setiap lombanya.

Antusias anak-anak dalam mengikuti masing-masing cabang lomba keagamaan sangat tinggi. Bisa di lihat pada saat anggota KKN MB 77 mengumumkan ke sekolah-sekolah tentang perlombaan keagamaan tersebut anak-anak langsung bersemangat untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin serta kertas fomulir yang dibawa bisa langsung habis dalam sekejap. Pada hari perlombaan dilaksanakan ternyata ada anak yang belum mendaftar dikarenakan tidak kebagian formulir pendaftaran saat pengumuman perlombaan di sekolah.

Lomba keagamaan yang diadakan pada tanggal ... di TPQ Al-Amin desa kalibeluk berjalan dengan lancar. Anak-anak berdatangan sebelum waktu yang ditentukan, tentu saja karena antusias yang tinggi. Sesampainya mereka di TPQ pun banyak di antara mereka yang masih sibuk mempersiapkan diri untuk menampilkan yang terbaik. Hal itu mampu membuat mereka belomba-lomba dalam kebaikan. Dalam mengikuti lomba mereka juga bisa mengikuti acara demi acara dengan baik sehingga perlombaan pada hari itu bisa cukup kondusif.

Pergelaran lomba yang diadakan pada tanggal ... bukanlah sekadar hanya untuk 'seru-seruan', bukan juga hanya untuk sekadar formalitas dalam hal kepanitiaan dan pelaksanaan proker semata. Senyum tawa merekah anak-anak yang sedang berkompetisi serta gelak canda tawa anak-anak setelah melewati hari-hari melelahkan di sekolah, dan kenangan-kenangan yang terkandung dalam kegiatan itu semua menjadi manifestasi nyata bagaimana merajut persatuan sebagai sesama  bangsa Indonesia. Satu adicata dalam mengukuhkan bumi pertiwi tentunya dengan berpedomankan Pancasila.