Batang -- Kasus stunting di Indonesia masih menjadi tantangan serius dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak. Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia mencapai angka yang mengkhawatirkan, pada tahun 2023 Â tercatat 21,5% dimana hanya mengalami penurunan marginal sebesar 0,1% dibandingkan tahun sebelumnya yakni 21,6%. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis pada masa awal pertumbuhan anak, tidak hanya berdampak pada tinggi badan, tetapi juga pada pekembangan kognitif dan kesehatan jangka panjang.
Desa Siwatu, Kabupaten Batang telah melakukan langkah-langkah proaktif dalam mengatasi stunting. Sebagai desa yang tanggap, Desa Siwatu turut melaksanakan program PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada Balita yang dilaksanakan selama 51 hari berturut-turut, dengan tujuan utama sebagai upaya preventif untuk mengurangi angka stunting. PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dilakukan setiap hari selama 51 hari berturut-turut, pada pukul 09.00 WIB di Rumah Ibu Entik, Kepala Dusun Kauman.Â
Program ini tidak hanya ditujukan kepada balita saja, namun juga kepada Ibu Hamil di Desa Siwatu, sebagai upaya mitigasi agar anak yang akan lahir tidak mengalami kekurangan berat badan dan tinggi badan. Pada saat PMT juga dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan secara berkala ntuk memantau perkembangan kesehatan anak.
Ibu Entik mendorong penuh pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat. Program ini diikuti oleh seluruh anggota KKN MB Posko 103 Desa Siwatu dengan perwakilan 2 mahasiswa secara bergantian di setiap harinya. Dengan berjalannya program ini, diharapkan dapat tercipta generasi masa depan yang lebih sehat dan kuat, serta mampu membawa perubahan positif melalui penurunan signifikan angka stunting di Indonesia.
Reporter : Tim Medinfo KKN MB 103
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H