Mohon tunggu...
KKN MB025 IAIN Kudus
KKN MB025 IAIN Kudus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Kudus

Mahasiswa IAIN Kudus yang sedang KKN Di Desa Kopek, Godong Grobogan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN IAIN Kudus : Bersama Membangun Desa Kopek yang Harmonis Melalui Moderasi Beragama Berlandaskan Pancasila

30 September 2024   05:25 Diperbarui: 30 September 2024   07:54 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN-MB 025 IAIN Kudus (Dokpri)

Grobogan - Kamis, 26 September 2024 - Suasana balai Desa Kopek tampak semarak pada hari ini. Kelompok 025 Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Kudus mengadakan acara bertema "Bersama Membangun Desa Kopek yang Harmonis Melalui Moderasi Beragama dan Berdasarkan Pancasila". Acara yang berlangsung di balai desa ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari perangkat desa, ketua RT dan RW, hingga warga setempat yang antusias untuk mendengarkan pemaparan dari narasumber utama, Bapak Junaidi Abdullah, S.Ag., M.Hum., seorang dosen IAIN Kudus yang dikenal luas akan kepakarannya dalam bidang moderasi beragama.

Tepat pukul 09.00 WIB, acara dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur'an yang membuat suasana balai desa menjadi khidmat. Setelah pembukaan, Kepala Desa Kopek, Bapak Sudarmoko S.H., memberikan sambutan hangat kepada seluruh hadirin. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas inisiatif kelompok KKN 025 IAIN Kudus yang telah mengadakan acara yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Kopek.

Memasuki acara inti, Bapak Junaidi Abdullah Bapak Junaidi Abdullah, S.Ag., M.Hum., tampil di podium dengan penuh wibawa. Dalam paparannya yang berlangsung sekitar dua jam, beliau menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai fondasi dalam membangun kerukunan antarumat beragama di Desa Kopek. "Moderasi beragama bukanlah sesuatu yang asing bagi kita. Ini adalah ajaran yang sudah ada sejak lama dalam agama-agama di Indonesia. Yang perlu kita lakukan adalah menghidupkan kembali semangat ini dalam kehidupan sehari-hari," ujar Bapak Junaidi dengan penuh semangat.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara tidak hanya menjadi pedoman dalam berbangsa, tetapi juga sebagai landasan dalam beragama yang menekankan nilai-nilai toleransi dan saling menghargai. "Pancasila dan agama bukanlah dua hal yang bertentangan. Justru, keduanya saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis," tambahnya.

Acara ini tidak hanya berupa ceramah satu arah, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dari peserta. Sesi tanya jawab yang berlangsung setelah pemaparan materi menjadi ajang diskusi yang sangat hidup. Beberapa pertanyaan kritis diajukan oleh peserta, mulai dari bagaimana menerapkan moderasi beragama dalam lingkup keluarga hingga bagaimana menyikapi perbedaan pandangan dalam masalah keagamaan dan kerukunan di masyarakat.

Salah satu peserta, Ibu Siti Aminah (45), seorang guru madrasah setempat, mengungkapkan apresiasinya terhadap acara ini. "Saya sangat terkesan dengan penjelasan Pak Junaidi. Sekarang saya lebih paham bagaimana menerapkan moderasi beragama dalam mengajar anak-anak di madrasah," ujarnya dengan penuh semangat.

Tidak hanya ceramah dan diskusi, acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan seni dari kelompok KKN 025 IAIN Kudus. Mereka membawakan sebuah drama singkat yang menggambarkan indahnya kerukunan dalam keberagaman, yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari para hadirin.

Menjelang akhir acara, ketua kelompok KKN 025, Muhammad Hafid Kurrohman, menyampaikan harapannya agar melalui kegiatan ini, masyarakat Desa Kopek dapat menerapkan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. "Kami berharap, setelah acara ini, kita semua bisa menjadi agen-agen moderasi beragama di lingkungan masing-masing. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama menciptakan suasana desa yang lebih damai dan harmonis," tuturnya penuh keyakinan.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, dilanjutkan dengan ramah tamah antara panitia, narasumber, dan peserta. Suasana hangat dan penuh keakraban terasa hingga acara berakhir, menandakan bahwa benih-benih kerukunan dan moderasi beragama telah mulai tertanam di hati masyarakat Desa Kopek.

Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan masyarakat Desa Kopek dapat menjadi contoh nyata bagaimana moderasi beragama dan nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, menciptakan harmoni dalam keberagaman, dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun