Mahasiswa KKN UMD UNEJ 138 telah melakukan survey dan mengidentifikasi beberapa masyarakat Desa Mandiro, dimana sebagian masyarakat di Desa Mandiro belum memiliki pengetahuan mengenai pemanfaatan limbah kotoran sapi. Banyaknya limbah kotoran sapi yang menumpuk dan tidak dimanfaatkan menjadi suatu masalah yang berdampak pada kebersihan lingkungan.Â
Dalam mengatasi permasalahan mengenai banyaknya limbah kotoran sapi tersebut, kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 138 Universitas Jember bersama dengan peternak, petani dan masyarakat memberikan sosialisasi dan demonstrasi mengenai pembuatan pupuk organik padat dari limbah kotoran sapi di Desa Mandiro, Kecamatan Tegal Ampel, Kabupaten Bondowoso.
Kelompok KKN UMD 138 telah memberikan Sosialisasi dan Demonstrasi pembuatan pupuk organik padat dari limbah kotoran sapi di Desa Mandiro. Acara tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2025 yang berlokasi di Balai Desa Lama di Desa Mandiro. Acara sosialisasi dan Demonstrasi Pembuatan Pupuk Organik Padat dari Kotoran Sapi di hadiri oleh 14 orang, dimana sasaran acara tersebut dari peternak, anggota kelompok tani, dan masyarakat di Desa Mandiro. KKN UMD UNEJ 138 juga menggandeng instansi dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Tangsil dan Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) Desa Mandiro untuk memberikan pendampingan kepada Kelompok KKN UMD UNEJ 138.
Pembuatan pupuk organik padat memiliki beberapa bahan yang digunakan seperti jerami, hijauan, kotoran sapi, EM 4, dedak padi, gula merah, dan air. Metode pembuatan pupuk organik padat ini menggunakan metode host composting (pengomposan). Menurut Bapak Syarchul Hadi selaku Mantri Tani "Kegiatan Sosialisasi dan Demonstrasi Pembuatan Pupuk Organik Padat dari Limbah Kotoran Sapi menjadi solusi atau upaya yang tepat guna pemanfaatan limbah kotoran sapi, mengingat pupuk subsidi dari tahun per tahun mengalami penurunan jumlah pupuk subsidi yang diberikan. Harapan saya para petani khususnya di Desa Mandiro nanti bisa mengimplementasikan terkait pupuk organik padat".
Kelompok KKN UMD UNEJ 138 juga memberikan informasi bahwasannya, pupuk organik padat jika dilakukan pengolahan dengan tepat akan memiliki nilai jual dan jika di implementasikan dapat mengurangi limbah kotoran sapi meningkatkan kualitas atau unsur hara pada tanah. Output dari kegiatan Sosialisasi dan Demonstrasi ini adalah dengan memberikan pupuk organik padat kepada para peternak dan petani di Desa Mandiro. Penyerahan pupuk organik padat ini dilakukan secara langsung dengan menggandeng perangkat Desa Mandiro.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H