KKN UNY Bagi Bibit Cabai, Dusun Jalakan Siap Panen Cabai!

Akhirnya hari Minggu itu tiba, jadwalnya tim KKN membagikan bibit cabai dan nomor rumah bersama Pamudja, sebutan bagi organisasi pemuda di Dusun Jalakan. Kami semua berkumpul di posko. Masih sedikit ngantuk sih, sebetulnya, karena hari itu kami bangun pagi sekali untuk menyiapkan ini itu. Ada yang sibuk menyiapkan nomor rumah tiap RT, ada yang sibuk menghitung bibit cabai, ada yang sibuk bikin teh, ada yang masih antre di kamar mandi.

Setelah 1001 drama pagi itu, akhirnya tim KKN dan Pamudja sudah berkumpul semua dan siap melakukan briefing. Briefing dipimpin oleh Fahinsa dan Mas Dani selaku ketua Pamudja. Tim per RT satu per satu mulai berangkat menjalankan tugas. Kegiatan ini selesai sekitar pukul 11. Para Pamudja dan tim KKN kembali berkumpul di posko untuk menikmati kesegaran segelas es teh yang disiapkan oleh tim KKN. Setelah semua Pamudja pulang, tim KKN pergi untuk makan siang. Menu kala itu adalah mie ayam dengan segelas es jeruk. Mantap!

Dokumentasi Pribadi

Kegiatan tidak berhenti di sini, tiga perwakilan tim KKN yaitu Diah, Salma, dan Olivya bergegas menuju rumah data untuk menghadiri acara sosialisasi berjudul "Keuangan Cerdas untuk Masa Depan yang Cerah" yang disampaikan oleh pihak Kalurahan Triharjo.

Dokumentasi Pribadi

Satu jam berlalu, acara sosialisasi tersebut akhirnya selesai. Namun kegiatan masih berlanjut. Perwakilan tim KKN tadi harus tetap stay di rumah data untuk menyusun mading. Mading ini dipersiapkan untuk perlombaan rumah data di tahun depan. Kami mempersiapkan tiga infografis yang berisi tentang profil kependudukan Jalakan, pasangan usia subur Jalakan, dan pengguna KB Jalakan. Selain itu, Jati dan Abid juga mempersiapkan peta persebaran pasangan usia subur di Dusun Jalakan. Bak Bandung Bondowoso, mereka mengerjakan peta ini dalam waktu satu malam. Dibantu oleh Diah, Salma, dan Olivya yang turut andil dalam pendataan pasangan usia subur di Dusun Jalakan.

Selanjutnya, semua anggota tim KKN UNY berkumpul di posko kembali. Lalu kami melanjutkan hari dengan beristirahat, karena walaupun kegiatan hari itu tidak sebanyak hari lainnya. Namun kami merasakan rasa lelah yang luar biasa. Terdengar lebay tapi memang benar seperti itu adanya.

Penulis: Diah Sukowati