Mohon tunggu...
KKNM18851 Jalakan
KKNM18851 Jalakan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Yogyakarta

KKN Mandiri 18851 Dusun Jalakan, Kelurahan Triharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Malam-Malam Membeli Jajan! Cakep!

22 September 2024   19:30 Diperbarui: 22 September 2024   19:32 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumat (6/9) – Siang hari ini Elshinta dan Olivya mengedit artikel kompasiana yang akan diupload. Karena di kelompok kami ada jadwal agar bergantian menulis kompasiana, maka dari itu diperlukan screening ulang dan mengecek agar tidak ada typo atau kesalahan lainnya. Mereka mengedit artikel kompasiana ditemani segelas es teh manis dan juga angin sepoi-sepoi. Diah dan Salma juga mengedit artikel kompasiana seperti yang dilakukan Olivya dan Elshinta.

Setelah kegiatan mengedit artikel kompasiana tadi, kami tidak ada kegiatan lagi sampai sore. Sore hari ini seperti sore-sore pada hari biasanya, kami bergegas menuju Mushola Al-Furqon untuk pendampingan TPA, namun pada hari ini kita hanya berempat saja yaitu Defta, Elshinta, Olivya dan Abid. Pukul 16.30 kita sudah berada di TPA untuk menyimak anak-anak Dusun Jalakan yang ingin mengaji. Seperti biasa kami mengikuti sholat maghrib berjamaah dahulu sebelum pulang ke posko.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Di lain cerita, pukul 16.30 Jati dan Dzaki pergi ke Jogja untuk mengambil pesanan banner peta dan ingin mencetak kertas peta. Oiya, peta ini merupakan program kerja individu Jati, petanya berisikan bagaimana peta di Dusun Jalakan dan juga ada peta per-RT. Selain mengambil banner peta, mereka juga survei stiker untuk nomor rumah yang akan dibagikan kepada warga Dusun Jalakan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Malam setelah pulang dari mushola, kami memikirkan ingin makan apa malam ini. Karena kami tidak masak malam, jadi kami berpikir untuk membeli saja. Defta, Olivya dan Elshinta mempunyai ide untuk makan seblak, sedangkan Abid, Jati dan Dzaki menginginkan nasi goreng. Alhasil, malam itu setelah Defta, Olivya, dan Elshinta memakan seblak, mereka menuju ke tempat jualan nasi goreng. Mereka membelikan nasi goreng sebanyak tiga buah dibungkus untuk Abid, Jati dan Dzaki makan di posko. Cukup lama untuk menunggu nasi gorengnya, hampir satu jam kami menunggu. Setelah nasi goreng jadi, kamipun langsung bergegas menuju posko. Namun, saat di jalan kami malah berhenti untuk jajan pancong dan juga sushi.

Penulis: Deftanabila Nur Sya’bania

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun