Hari Sabtu (10/8) pekan itu diawali dengan pembuatan materi sosialisasi program kerja BioPori Hijau oleh Diah. Walaupun kesadarannya masih belum terkumpul dengan sempurna, ia dengan semangat menyusun materi yang akan disosialisasikan pada tanggal 1 September di pertemuan rutin KWT Jalakan Makmur.
Di ruang sebelah, beberapa orang lainnya sedang menyusun EcoBottle Bin. Tempat sampah ini adalah produk luaran ecobrick yang sudah dengan susah payah kami buat sebelumnya. Defta, Abid, Krysna, dan Olivya menyusun botol demi botol, hingga tempat sampah itu hampir terlihat wujudnya. Ban bekas digunakan untuk mengikat susunan botol ecobrick itu agar tidak tercerai-berai.
Dzaki dan Jati juga sedang pergi menyusuri Bantul untuk mencari alat dan bahan program kerja Plangisasi, Mini Hidroponik, dan EcoBottle Bin. Dari triplek hingga kuas lukis nomor 10. Harus nomor 10. "Biar enak untuk melukis batiknya!" ucap tim lukis amatir tim KKN kami.
Setelah ishoma, kami melanjutkan pengecatan plang di depan posko. Terik matahari diterjang demi pengecatan plang agar catnya merata dan sedap dipandang.
Kami harap, kegiatan hari itu sudah selesai. Namun, apa boleh buat, proker banyak yang belum selesai. Alhasil kami melanjutkan pembuatan Mini Hidroponik. Pipa itu diukur, dipotong, lalu dilem, berharap agar tidak bocor. Namun, takdir berkata lain, sambungan pipa untuk instalasi hidroponik kami bocor. Waduh, kami pusing tujuh keliling.
Niat hati ingin memperbaiki kebocoran pipa tadi, tetapi tiba-tiba ada adik-adik kecil yang datang ke posko KKN untuk bimbingan belajar. Lumayan, karena setidaknya kami tidak terlalu sepaneng memikirkan kebocoran tadi.
Sehabis Maghrib, Elshinta dan Krysna menuju ke pusat kota untuk membeli bahan lukis untuk program kerja Melukis Bersama Kak Krys Ganteng. Agak geli sebetulnya menulis nama program kerja tersebut, namun apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur.