Lingsar, Lombok Barat – Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Program Membangun Desa (KKN PMD) 2024 yang ditempatkan di Desa Lingsar, telah menggelar pelatihan dan gotong royong pembuatan ecobrick bersama masyarakat setempat pada Sabtu (03/08/2024). Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan sampah plastik sekaligus menciptakan solusi kreatif untuk mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkannya.
Ecobrick adalah teknik pengelolaan sampah plastik dengan cara memasukkan plastik bekas ke dalam botol plastik hingga padat dan dapat digunakan sebagai bahan bangunan atau produk lain yang bermanfaat. Selain sebagai solusi pengelolaan sampah, ecobrick juga mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat yang menerapkannya.
Kegiatan dimulai dengan pelatihan di Aula Lapangan Banteng yang dihadiri oleh kepala desa, perangkat desa, kepala kewilayahan dari masing-masing dusun, KKP UIN, dan sekitar 50 warga yang antusias ingin belajar. Dalam pelatihan tersebut, Abid Rohmani, selaku pemateri memaparkan secara rinci tentang bahaya sampah plastik yang kian mengancam lingkungan dan kesehatan, serta cara-cara membuat ecobrick yang benar. Warga juga diperkenalkan pada berbagai manfaat yang bisa dihasilkan dari penggunaan ecobrick, seperti pembuatan kursi, meja, bahkan dinding bangunan.
Setelah pelatihan, acara dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan ecobrick. Warga bersama mahasiswa bahu-membahu memadatkan sampah plastik ke dalam botol-botol yang telah disediakan. Gotong royong ini berlangsung penuh semangat dan diiringi dengan canda tawa, menciptakan suasana kebersamaan yang kental.
Kepala Desa Lingsar, Bapak Sahyan, menyambut baik kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN PMD 2024 yang telah menginisiasi kegiatan ini. Pembuatan ecobrick tidak hanya memberikan solusi bagi masalah sampah plastik di desa kami, tetapi juga mempererat hubungan sosial antar warga melalui semangat gotong royong,” ujarnya.
Salah satu mahasiswa peserta KKN, Muhammad Ammar Farhan, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari program kerja tim KKN yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui edukasi lingkungan. “Kami berharap, melalui pelatihan dan praktik bersama ini, masyarakat Desa Lingsar dapat meneruskan pembuatan ecobrick secara mandiri, sehingga tercipta lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” tuturnya.
Pada akhir acara, warga menyatakan komitmennya untuk terus menggalakkan pembuatan ecobrick di desa mereka. Mereka juga berencana untuk memanfaatkan hasil ecobrick dalam pembangunan fasilitas umum di desa, seperti taman bermain dan tempat duduk di area balai desa.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Desa Lingsar untuk menjadi desa yang lebih ramah lingkungan serta menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam hal pengelolaan sampah plastik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H