Kepatihan Jember - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif #3 231, yang tergabung dalam program pengabdian Masyarakat yang terdiri atas 17 mahasiswa gabungan dari enam Universitas di Kabupaten Jember antara lain Universitas Jember, Universitas dr. Soebandi, Universitas Moch Seroedji, Universitas PGRI Argopuro Jember, dan, Universitas Muhammadiyah Jember, yang telah mengeluarkan sebuah inovasi unik di Kelurahan Kepatihan, Kabupaten Jember. Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 231 memperkenalkan makanan sehat yaitu puding daun kelor sebagai upaya untuk membantu mencegah stunting di kalangan anak-anak.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Di Indonesia, angka stunting masih menjadi perhatian yang serius, khususnya di wilayah Kabupaten Jember. Oleh karena itu, inovasi yang menggabungkan unsur local dan keberlanjutan ini sangat relevan dan diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi Kesehatan Masyarakat serta mampu mengurangi anka stunting di Kabupaten Jember khususnya di Kelurahan Kepatihan.
Daun kelor dikenal sebagai "Superfood", Daun kelor sendiri mengandung banyak gizi dan sumber vitamin hingga mineral untuk tubuh. Nutrisi ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, terutama dalam mencegah stunting. Daun kelor juga mengandung antioksidan yang membantu meningkatkan system kekebalan tubuh.
Dalam program ini, Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 231 tidak hanya memperkenalkan puding daun kelor sebagai makanan tambahan, tetapi juga memberikan edukasi kepada Ibu-Ibu PKK di Kelurahan Kepatihan tentang pentingnya asupan gizi seimbang untuk anak-anak. Edukasi ini mencakup cara memasak puding daun kelor agar tetap mempertahankan kandungan nutrisinya, serta informasi mengenai pentingnya pola makan yang sehat dan beragam.
Proses pembuatan puding daun kelor ini dilakukan dengan cara yang mudah dan dapat dibuat oleh Masyarakat di Kelurahan Kepatihan. Daun kelor yang sudah dicuci bersih lalu direbus, kemudian dihaluskan dengan blender sampai berubah bentuk seperti jus, yang kemudian dicampur dengan bahan-bahan pudding seperti agar-agar, gula, dan susu. Proses ini menghasilkan pudding dengan rasa yang lezat dan tekstur yang lembut, sehingga disukai oleh anak-anak.
Inovasi ini mendapatkan respon yang positif dari masyarakat Kelurahan Kepatihan. Para orang tua merasa lebih sadar akan pentingnya gizi yang cukup untuk anak-anak mereka. Dengan harapan melalui upaya ini, angka stunting di Kelurahan Kepatihan dapat ditekan signifikan. Inovasi seperti pudding daun kelor ini diharapkan dapat terus berkembang dikalangan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di Kabupaten Jember.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H