Mohon tunggu...
KKN KOLABORATIF221
KKN KOLABORATIF221 Mohon Tunggu... Mahasiswa - profesi sebagai mahasiswa, KKN kolaboratif

hobi memasak, topik konten favorit tentang kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Kolaboratif#3 Kelompok 221 Sukowiryo: Demo Pembuatan PMT Puding Jagung dan Susu Kedelai untuk Mencegah Terjadinya Stunting di Desa Sukowiryo

20 Agustus 2024   20:02 Diperbarui: 20 Agustus 2024   20:04 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi KKn Kolaboratif Kelompok 221 Desa Sukowiryo 

Desa Sukowiryo, Kecamatan Jelbuk -- Pada kamis 08 Agustus 2024, Desa Jelbuk menyelenggarakan demo pembuatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan fokus pada puding jagung dan susu kedelai. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah upaya untuk menambah asupan gizi melalui makanan tambahan yang diberikan kepada anak guna mencukupi kebutuhan gizi sehingga mencapai standar gizi yang sudah ditetapkan. Banyaknya bahan makanan yang dapat diolah menjadi PMT di lingkungan setempat harus dimanfaatkan dengan baik. Dengan menggunakan bahan makanan di lingkungan akan dapat dijangkau dengan mudah. Salah satunya adalah tumbuhan jagung dan kacang kedelai yang banyak ditemukan di Desa Sukowiryo.

Sumber : Dokumentasi Pribadi KKn Kolaboratif Kelompok 221 Desa Sukowiryo 
Sumber : Dokumentasi Pribadi KKn Kolaboratif Kelompok 221 Desa Sukowiryo 

Jagung sangat cocok dijadikan sebagai PMT maupun MPASI, mengingat kandungannya yang kaya akan vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B9, dan C. Jagung sangat cocok sebagai BB Booster karena memiliki kandungan kalori, protein, dan lemak yang bagus untuk meningkatkan berat badan bayi dan segala jenis umur. Susu kedelai dapat diminum baik oleh orang dewasa termasuk anak-anak. Susu kedelai sangat bermanfaat, terutama bagi pertumbuhan jasmani anak-anak. Manfaat susu kedelai tidak kalah dibandingkan dengan susu sapi, serta diakui memiliki banyak manfaat serta dapat dibuat sendiri. Demonstrasi dimulai dengan pembuatan puding jagung, yang menggunakan jagung, gula, susu, santan dan agar-agar. Peserta juga mempelajari cara membuat susu kedelai dari kedelai yang direndam, digiling, dan dimasak. Kegiatan ini dihadiri oleh warga yang sangat antusias dan aktif berpartisipasi dalam setiap langkah. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan asupan gizi keluarga dan memanfaatkan bahan lokal untuk makanan sehat, serta menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

Para peserta, yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dan anggota keluarga, mengikuti demonstrasi dengan penuh perhatian. Mereka sangat antusias mempelajari cara-cara praktis pembuatan puding jagung dan susu kedelai. Banyak peserta yang langsung bertanya mengenai variasi resep dan cara penyimpanan produk PMT ini. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan cara pembuatan PMT yang bergizi dengan memanfaatkan jagung dan kedelai, dua bahan makanan yang mudah diakses di daerah tersebut. PMT berupa puding jagung dan susu kedelai dipilih karena keduanya kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan, terutama untuk anak-anak, ibu hamil, dan lansia. Dengan adanya demo ini, diharapkan masyarakat Desa Jelbuk dapat lebih memahami pentingnya asupan gizi yang baik dan bagaimana memanfaatkan bahan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat PMT dalam pencegahan kekurangan gizi.

Sumber : Dokumentasi Pribadi KKn Kolaboratif Kelompok 221 Desa Sukowiryo 
Sumber : Dokumentasi Pribadi KKn Kolaboratif Kelompok 221 Desa Sukowiryo 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun