Mohon tunggu...
KKNkolaboratif209
KKNkolaboratif209 Mohon Tunggu... Guru - Guru

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rembug Stunting, KKN Kolaboratif 209 Berpartisipatif

6 Agustus 2023   22:02 Diperbarui: 6 Agustus 2023   22:06 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kegiatan rembug stunting dan forum anak, sumber : Dokumen Pribadi

Salah satu budaya masyarakat Indonesia adalah musyawarah. Ini merupakan jalan terbaik untuk menuntaskan beragam persoalan, seperti stunting. Beberapa waktu lalu, warga desa Baletbaru Sukowono Jember Jatim menggelar "Rembug Stunting"  guna menekan angka stunting di desa tersebut.

Angka stunting masih tinggi karena kurangnya kesadaran masyarakat terkait pemahaman fenomena stunting. Misal, masyarakat menganggap perkembangan dan pertumbuhan anak merupakan hal yang wajar tanpa memperhatikan cara makan serta asupan gizi yang mencukupi.

Dalam rembuk stunting itu warga sepakat ingin menurunkan angka stunting dengan cara mengedukasi warga desa setempat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar serta memperhatikan gizi mulai usia dini, ibu hamil sampai dewasa.

Sebagian masyarakat Desa Baletbaru masih banyak yang menggunakan air sungai untuk mandi, mencuci pakaian serta buang air besar yang berisiko terinfeksi penyakit. Ini juga pemicu angka stunting. Masyarakat dihimbau untuk menyediakan jamban di dalam rumah masing-masing agar tidak mandi dan buang air besar di sungai. Semakin banyak masyarakat yang sadar akan kebersihannya, maka dapat memudahkan penurunan angka stunting.

Mahasiswa KKN kolaborasi kelompok 209 dari sejumlah perguruan tinggi di Jember ikut aktif dalam kegiatan rembuk stunting guna memberikan opini-opini dalam rangka menekan angka stunting. Hal lain yang dilakukan para mahasiswa KKN Kolaboratif adalah membentuk desa ramah anak dengan membentuk perkumpulan anak. Harapannya, anak-anak di Desa Baletbaru Jember memiliki wadah untuk bermain dan belajar serta mengekspresikan apa yang sebenarnya mereka inginkan.

Dalam kegiatan tersebut anak-anak diklasifikasikan berdasarkan usia, dengan begitu para pendamping (mahasiswa KKN Kolaboratif 209) menjadi lebih mudah dalam mengajak anak-anak agar bisa mengekspresikan dirinya terkait kelebihan yang mereka miliki tanpa adanya batasan dari orang lain terutama orang terdekat. Kegiatan tersebut diinisiasi dengan alasan bahwa anak-anak memerlukan ruang tersendiri yang kendalinya berada dalam tangan mereka sendiri. Anak-anak dapat mengembangkan serta mengeksplorasi keinginan sekaligus kemauan mereka tanpa campur tangan orang lain. Pembentukan perkumpulan tersebut ialah langkah awal dalam penyusunan program kerja utama KKN Kelompok 209 yaitu forum anak, kegiatan bermain dan belajar dilakukan dengan maksud sebagai awalan agar menjembatani serta menggali mengenai keinginan dari anak-anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun