Mohon tunggu...
KKNkolaboratif209
KKNkolaboratif209 Mohon Tunggu... Guru - Guru

membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tekan Angka Peningkatan Stunting dengan Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Kelas Ibu Hamil

30 Juli 2023   22:47 Diperbarui: 31 Juli 2023   19:11 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kader desa, bidan, babinsa, bersama kkn kolaboratif 209 melakukan kegiatan  guna cegah terjadinya stunting di Desa Baletbaru. Sumber : Dokumen Pribadi

Dewasa ini, stunting menjadi persoalan yang cukup menyita perhatian banyak pihak, kejadian stunting dapat mempengaruhi masa depan anak-anak hingga dewasa yang mana akan menjadi generasi penerus bangsa, seperti yang kita ketahui Indonesia pada tahun 2045 ditargetkan sebagai negara yang maju dan/atau setara dengan negara-negara adidaya lainnya dimana generasi emas sebagai pencetusnya, generasi emas sendiri merupakan generasi masa depan yang dipersiapkan sebagai generasi yang memiliki peran besar dan sangat strategis dalam menyukseskan perkembangan dan pembangunan nasional.

Oleh karena itu, untuk mempersiapakan generasi berkualitas Indonesia harus memperhatikan dengan serius tentang sumber daya manusianya sedini mungkin. Sedangkan tingginya angka stunting akan mengahambat cita-cita Indonesia tersebut. Standar WHO terkait prevalensi stunting harus diangka dibawah 20%, pada tahun 2021 Indonesia berhasil turun dari 24,4% menjadi 21,6% di tahun 2022.   

Pencegahan stunting dapat kita lakukan dengan mencukupi gizi seimbang sejak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Selain gizi seimbanga, keadaan lingkungan sekitar juga perlu diperhatikan seperti tempat mandi, tempat tidur dan tempat bermain. Kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) yang dilakukan di Desa Baletbaru dapat membantu mengurangi angka terjadinya stunting, karena stunting juga dapat dipengaruhi dari air bersih, semakin banyak air bersih maka semakin baik untuk warga sekitarnya.

Tujuan dari kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) untuk membantu kesadaran masyarakat bahwa disetiap lingkungan perlu diperhatikan untuk memberantas sarang nyamuk, dengan cara melihat keadaan kamar mandi, dan air yang mengendap didalam ember ataupun yang lainnya. Nyamuk biasanya hidup di dalam air yang mengendap dan kotor.

Mahasiswa KKN Kolaboratif di Desa Baletbaru Kecamatan Sukowono Jember mengadakan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) agar masyarakat terhindar dari nyamuk yang dapat menyebabkan DBD (demam dengue) dan mengurangi angka terjadinya stunting.

Selain kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) adanya kelas ibu hamil juga sangat penting untuk mengedukasi para ibu hamil terkait gizi yang harus dicukupi serta apasaja yang harus dihindari dan dipersiapkan selama kehamilan. Beberapa edukasi yang dijelaskan di kelas ibu hamil ini yaitu cara menggendong bayi, cara menyusui bayi yang benar, persiapan melahirkan, resiko penyakit, dan sebagainya. Kegiatan tersebut dilakukan sebanyak 4 kali dalam sebulan, tak hanya edukasi yang diberikan melainkan juga dilengkapi dengan konsumsi dengan memperhatikan gizi yang dibuthkan oleh ibu-ibu hamil. Kelas ibu hamil tersebut dimentori oleh bidan Desa Baletbaru, Ibu Harnik. "Kelas ibu hamil ini penting agar mereka paham jika bayi sejak dalam kandungan sudah diperlakukan sebaik mungkin agar tumbuh sehat dan cerdas" jelas ibu Harnik.

 Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut dapat menekan angka stunting karena edukasi dilakukan sedini mungkin. Oleh karena itu, Desa Baletbaru sangat memperhatikan dengan serius tentang fenomena stunting ini, hal tersebut didasarkan atas program pemerintah pusat untuk pemberantasan stunting guna mempersiapkan generasi emas pada tahun 2045.

Penulis :

1. Galuh  Indah Safitri (Universitas Jember)

2. M. Inggil Hakiki (Universitas Jember)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun