Sabtu, 23 Juli 2022, menjadi tanda pelepasan kegiatan KKN Kolaboratif yang diikuti oleh 13 Perguruan Tinggi (PT) se-Kabupaten Jember.Â
Setidaknya sekitar 2.481 mahasiswa ikut terlibat dalam upacara pelepasan tersebut bersama Bupati sekaligus didampingi Dosen Pembimbing Lapang (DPL) masing-masing kelompok.Â
Dalam kegiatan KKN Kolaboratif ini terbentuk 248 kelompok yang kemudian diterjunkan pada masing-masing desa di wilayah Kabupaten Jember selama 35 hari. Terhitung sejak 23 Juli -- 26 Agustus 2022 ini diharapkan mahasiswa KKN dapat memenuhi luaran yang telah ditargetkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember selaku salah satu inisiator pembentukan KKN Kolaboratif tahun 2022 ini, yaitu berkaitan dengan pendataan tingkat kasus kemiskinan yang ada di Kabupaten Jember. Sehingga dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pemerintah setempat dapat mengetahui secara pasti berapa persentase kemiskinan yang ada di Kabupaten Jember.Â
Selain itu, kegiatan ini juga mendorong para mahasiswa KKN agar dapat memberikan sumbangsih dalam menggali potensi desa, mencari problem desa, serta memberikan solusi pemecahan dari masalah tersebut.Â
Adapun dari ratusan kelompok KKN yang terbentuk, salah satu kelompok yang turut ikut serta dalam KKN Kolaboratif ini berasal dari Universitas Jember dan STIKES Bhakti Al-Qodiri yang tergabung dalam satu kelompok 200 dengan lokasi KKN yang bertempat di desa Randu Agung, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember.
Desa Randu Agung sendiri terletak di bagian Timur-Utara Jember, tepatnya memiliki waktu tempuh selama satu jam dari alun-alun Jember. Meskipun secara geografis desa ini terletak sedikit di atas ketinggian, tetapi akses jalan menuju desa ini sangat mudah untuk dilalui, bahkan termasuk kendaraan roda empat.Â
Secara administratif, Randu Agung terbagi menjadi tujuh dusun, diantaranya Dusun Sumber Malang, Dusun Sumber Tengah, Dusun Sumber Kokap, Dusun Gumuk Serayu, Dusun Mumbul, Dusun Janggleng, dan Dusun Pandian Patemon. Sementara itu dari segi nuansa alam, Randu Agung menawarkan suasana alam yang masih asri.Â
Hal ini dikarenakan wilayah desa yang sebelah kanan kiri diapit oleh persawahan yang melebar luas, sehingga tak heran jika mayoritas masyarakat Randu Agung bekerja pada sektor pertanian.Â
Sebagaimana yang diungkapkan melalui penuturan perangkat desa setempat menjelaskan bahwa Randu Agung mempunyai potensi di sektor pertanian, khususnya padi, tembakau, dan jagung. "Sektor utama yang menjadi andalan Randu Agung adalah pertaniannya.Â
Hampir mayoritas penduduk di sini berprofesi sebagai petani padi, tembakau, jagung, dan terong." Tutur Sunaryo, Kepala Desa Randu Agung saat berbincang santai bersama mahasiswa KKN di balai desa setempat.Â