Mohon tunggu...
sunan
sunan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

l am a man

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Langkah Preventif Desa Pakusari dalam Menghadapi Kematian Ibu dan Anak, Pentingnya Kesadaran Layanan Kesehatan Resmi

6 Agustus 2024   11:50 Diperbarui: 6 Agustus 2024   12:05 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kkn kolaboratif 171 jember

Desa Pakusari baru-baru ini dikejutkan oleh suatu peristiwa yang melibatkan seorang ibu hamil yang sebelumnya rutin mengikuti pemeriksaan kesehatan dan posyandu. Namun, saat persalinan, ia tidak mematuhi prosedur medis yang disarankan dan memilih penanganan alternatif, yang berujung pada kematian ibu dan bayinya. Menanggapi kejadian menyedihkan ini, Pemerintah Desa Pakusari segera mengambil langkah preventif dengan mengadakan rapat darurat. Rapat tersebut berlangsung pada Selasa, 29 Juli 2024, pukul 19.00 WIB, di Balai Desa Pakusari, dan turut dihadiri oleh KKN Kolaborasi Kelompok 171 Jember.

Rapat dihadiri oleh perangkat desa, termasuk Kepala Desa Pakusari Bapak Misjo, Sekretaris Desa,Kepala Dusun, Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas), Ketua RT, RW, serta para suami yang istrinya sedang hamil. Bapak Misjo mengawali rapat dengan menyoroti tingginya angka kematian ibu dan anak saat melahirkan sebagai isu yang sangat serius. Beliau menyampaikan bahwa beberapa warga masih mempercayai dukun atau klinik-klinik yang tidak direkomendasikan oleh pemerintah desa. "Kami sangat prihatin dengan situasi ini. Masyarakat harus lebih menyadari pentingnya menggunakan layanan kesehatan resmi yang tersedia di Puskesmas Desa Pakusari," ujar Bapak Misjo dengan nada serius.

Bapak Misjo menegaskan pentingnya masyarakat untuk rutin mengikuti kegiatan posyandu dan menggunakan layanan kesehatan resmi, terutama saat melahirkan. Dia juga mengingatkan agar warga tidak menunda-nunda pengurusan dokumen administratif seperti kartu keluarga, yang sering kali diperlukan oleh petugas kesehatan. "Kepatuhan terhadap prosedur medis adalah kunci keselamatan. Kami meminta semua warga untuk mempermudah kerja petugas kesehatan dengan memberikan informasi yang dibutuhkan. Ini demi kebaikan bersama, bukan hanya untuk individu," katanya.

Lebih lanjut, Bapak Misjo menjelaskan bahwa rapat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan kesehatan yang tepat dan meminimalisir risiko komplikasi saat melahirkan. Dia menggarisbawahi bahwa ini adalah kesempatan penting bagi warga desa untuk memperbaiki situasi dan memastikan keselamatan keluarga mereka. "Ini adalah waktu yang tepat bagi kita semua untuk belajar dan memahami pentingnya layanan kesehatan yang benar. Saya berharap masyarakat dapat mengambil manfaat dari rapat ini dan mendukung setiap upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat," tambahnya.

Diskusi dalam rapat berjalan interaktif dengan banyak pertanyaan dari warga yang dijawab oleh tim medis dan mahasiswa KKN. Kehadiran KKN Kolaborasi Kelompok 171 Jember di rapat ini menjadi nilai tambah, mereka memberikan presentasi yang mendalam tentang risiko yang dapat terjadi akibat penggunaan layanan medis tidak resmi dan menjelaskan manfaat dari menggunakan fasilitas kesehatan yang diakui pemerintah, seperti Puskesmas Desa Pakusari. Pengetahuan yang mereka sampaikan, yang didukung oleh data dan studi kasus,memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada warga tentang bahayanya mengandalkan metode tradisional atau dukun. "Kita perlu memastikan bahwa tidak ada lagi nyawa yang hilang karena ketidaktahuan atau kepercayaan pada metode yang tidak aman. Pemerintah desa dan mahasiswa KKN siap membantu masyarakat memahami dan mengakses layanan kesehatan yang tepat," ujar salah satu perwakilan mahasiswa KKN.

Selain itu,Mahasiswa KKN juga membantu pemerintah desa dalam merancang strategi komunikasi dan kampanye kesehatan yang lebih efektif. Mereka menyusun materi edukasi yang mudah dipahami dan mengorganisir kegiatan lanjutan untuk memastikan pesan-pesan penting terus disebarkan di kalangan warga. Peran mereka tidak hanya terbatas pada saat rapat, tetapi berlanjut melalui keterlibatan aktif dalam berbagai kegiatan kesehatan di desa, seperti posyandu dan penyuluhan.

Dengan kontribusi mereka, mahasiswa KKN telah menjadi katalisator perubahan positif dalam komunitas Desa Pakusari. Keberadaan mereka membantu meminimalkan angka kematian ibu dan anak dengan memastikan warga memahami dan mengakses layanan kesehatan yang tepat. Keterlibatan mereka yang aktif dan berdedikasi memberikan dampak jangka panjang, menciptakan fondasi yang kuat bagi kesadaran kesehatan yang lebih baik di desa ini.

Rapat diakhiri dengan harapan besar bahwa setiap warga Desa Pakusari akan lebih aktif dalam menjaga kesehatan mereka sendiri dan keluarga. Bapak Misjo menekankan pentingnya kerjasama antara warga dan pemerintah desa untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat. "Mari kita bergerak bersama untuk melindungi ibu dan anak di desa kita. Ini adalah tanggung jawab kita bersama," tutupnya dengan penuh optimisme. Dengan adanya langkah-langkah proaktif ini, diharapkan Desa Pakusari dapat mengurangi angka kematian ibu dan anak serta membangun komunitas yang lebih sadar akan pentingnya kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun