Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif 154 menciptakan inovasi tong sampah minim asap sebagai upaya untuk mengurangi angka stunting di Desa Serut. Program Kerja (Proker) ini didasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa asap dari pembakaran sampah dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan anak-anak, termasuk menjadi salah satu penyebab stunting.
Mahasiswa KKN tersebut membuat tong sampah ramah lingkungan yang dilengkapi dengan teknologi pengolahan sampah tanpa menghasilkan asap berbahaya. Sistem ini menggunakan metode pembakaran tertutup dengan sirkulasi udara yang optimal, sehingga asap yang dihasilkan sangat minim.
Salah satu anggota kelompok KKN, Dimas Prayoga, menjelaskan bahwa proker ini berawal dari keprihatinan terhadap banyaknya pembakaran sampah ditiap sudut desa. "Kami melihat bahwa faktor lingkungan, termasuk paparan asap dari pembakaran sampah, turut berkontribusi terhadap masalah stunting. Oleh karena itu, kami berupaya menciptakan solusi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berdampak positif bagi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak," jelasnya.
Selain menciptakan tong sampah minim asap, mahasiswa KKN Kolaboratif 154 juga menjelaskan kepada warga mengenai bahaya asap bagi kesehatan dan pentingnya menjaga lingkungan bersih. Mahasiswa KKN tersebut berharap, inovasi ini dapat berlanjut dengan banyaknya masyarakat yang membuat tong sampah minim asap sebagai langkah kecil dalam menurunkan angka stunting di kabupaten Jember.
Dengan terlaksananya program ini, mahasiswa KKN Kolaboratif 154 berharap dapat meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan bagi Desa Serut, sekaligus menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus berkarya demi kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H