Jember - Pelaksanaan KKN Kolaboratif yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juli -- 26 Agustus. Pemerintah Kabupaten Jember bekerja sama dengan 13 Perguruan Tinggi membentuk program KKN Kolaboratif yang tersebar di seluruh Desa Jember. Kelompok KKN Kolaboratif 144 menemukan fakta bahwasanya kota Jember masih memiliki angka stunting yang sangat tinggi, yaitu tercatat 23,5 %.Â
Desa Petung sendiri juga mengalami masalah stunting, hal ini didapatkan dari hasil diskusi mahasiswa Kelompok KKN Kolaboratif 144 bersama Bidan Desa.Â
Salah satu faktor penyebab stunting di Desa Petung adalah kurangnya pengetahuan ibu-ibu mengenai Asi Eksklusif dan MP-Asi kepada anaknya, untuk menangani hal tersebut Kelompok KKN Kolaboratif 144 menemukan solusi untuk menangani masalah ini, yaitu dengan cara melakukan Pendidikan Kesehatan Pentingnya ASI dan Pemberian  (MPASI) Untuk Mencegah Stunting.
Pada 12/08/22 dilakukan Pendidikan Kesehatan kepada ibu-ibu posyandu, tepatnya di rumah ibu Laila (Kader Posyandu) dengan memberikan beberapa materi berupa:
- Asi EksklusifÂ
Menurut WHO (2006), definisi ASI Eksklusif adalah bahwa bayi hanya menerima ASI dari ibu, atau pengasuh yang diminta memberikan ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan atau makanan padat lain, kecuali sirup yang berisi vitamin, suplemen mineral atau obat.Â
Pemberian ASI secara eksklusif menurut DepKes (2003) adalah pemberian ASI saja kepada bayi tanpa diberi makanan dan minuman lain sejak dari lahir sampai usia 6 bulan, kecuali pemberian obat dan vitamin. Peraturan pemerintah tentang ASI eksklusif menyediakan panduan tentang pola pemberian makanan yang paling baik bagi bayi hingga umurnya 2 tahun, di antaranya:
- Pemberian ASI segera dalam waktu satu jam selepas kelahiran bayi
- Pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan
- Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) sesuai dengan kebutuhan mulai usia 6 bulan
- Pemberian ASI secara berkelanjutan hingga bayi berumur 2 tahun
- MPASI
Setelah memberikan Asi Eksklusif di 6 bulan pertama, bayi membutuhkan asupan nutrisi lain selain asi untuk mendukung tumbuh kembangnya yang dinamakan makanan pendamping asi (MPASI). Pemberian (MPASI) yang tepat bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, akan tetapi untuk menghindari risiko terjadinya gangguan tumbuh kembangnya. Namun, dalam pemberian makanan bayi ini tentu harus tetap dilakukan bersamaan dengan asi supaya kebutuhan gizi bayi bisa optimal.