Mohon tunggu...
KKN Pringgowirawan 127
KKN Pringgowirawan 127 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Jember 2024

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif yang terdiri dari 8 Perguruan Tinggi: - Universitas Jember - Universitas PGRI Argopuro Jember - Institut Teknologi dan Sains Mandala - Universitas Islam Jember - Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember - Universitas Muhammadiyah Jember - Universitas dr. Soebandi Jember - Universitas Al-Falah Assunniyyah Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Si Kingkong: Efisiensi Produksi dan Keripik Kulit Singkong dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan di Desa Pringgowirawan

21 Agustus 2024   17:00 Diperbarui: 21 Agustus 2024   17:03 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi dan Demonstrasi "Si Kingkong" (dokpri)

Ketahanan pangan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Konsep ketahanan pangan mencakup ketersediaan, akses, pemanfaatan, dan stabilitas pangan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat secara berkelanjutan. Dalam konteks ini, pemanfaatan sumber daya lokal secara optimal dan inovatif menjadi kunci untuk mencapai ketahanan pangan yang lebih baik. 

Di Desa Pringgowirawan, ketahanan pangan berhubungan langsung dengan pengelolaan sumber daya singkong, yang banyak digunakan oleh UMKM di desa tersebut. Berdasarkan hasil survei, ditemukan bahwa di daerah Dusun Sumber Kijing, dimana terdapat beberapa produsen tapai serta di Dusun Racekan dengan beberapa warganya yang memproduksi keripik singkong. Berdasarkan hasil survey banyak UMKM produk singkong menimbulkan beberapa permasalahan yang dimiliki, salah satu permasalahan berasal dari limbah kulit singkong sisa produksi. Umumnya, yang digunakan hanya bagian daging umbi sedangkan bagian kulit singkong dijadikan sebagai pakan ternak dengan jarak waktu beberapa hari untuk menunggu kulit singkong tersebut kering sehingga terjadi penumpukan limbah. 

Berdasarkan permasalahan-permasalahan ini, kelompok KKN 127 memiliki inovasi untuk mengubah limbah kulit singkong menjadi keripik kulit singkong. Pemanfaatan limbah tersebut adalah sebuah bentuk pemaksimalan untuk memanfaatkan sisa limbah yang biasanya hanya dibuang menjadi produk yang bernilai ekonomis bagi masyarakat. Kelompok KKN 127 melangsungkan suatu program kerja bertemakan "Si Kingkong". Istilah tersebut merupakan akronim dari "Efisiensi Produksi dan Keripik Kulit Singkong". Terdapat dua jenis produk yang diusung, yaitu alat peniris minyak dan keripik kulit singkong.

Pembuatan alat peniris minyak dilakukan dengan tujuan menghemat tenaga serta waktu dalam proses produksi berbagai produk gorengan, terutama keripik dan kerupuk. Alat peniris minyak memiliki bentuk berupa tabung yang di dalamnya terdapat dua kompartemen. Alat tersebut memanfaatkan putaran, digerakkan oleh dinamo, untuk mengeluarkan minyak berlebih yang terkandung dalam makanan. Dinamo terhubung dengan toples kecil yang akan berputar ketika dinamo dinyalakan. Untuk menjaga stabilitas, digunakan paralon yang tegak lurus dengan toples kecil sehingga putaran toples tetap pada poros putaran dinamo.

Pada hari Senin, 19 Agustus 2024, mahasiswa KKN Kolaboratif #3 kelompok 127 melangsungkan sosialisasi dan demonstrasi dengan mengusung tema "Si Kingkong: Efisiensi Produksi dan Keripik Kulit Singkong". Kegiatan tersebut dilaksanakan di balai desa Pringgowirawan dan dihadiri oleh perangkat desa, anggota PKK, serta beberapa pelaku UMKM. Acara diawali dengan pemaparan materi mengenai alat peniris minyak dan keripik kulit singkong yang diikuti dengan demonstrasi penggunaan alat peniris minyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun