Ketahanan pangan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Konsep ketahanan pangan mencakup ketersediaan, akses, pemanfaatan, dan stabilitas pangan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat secara berkelanjutan. Dalam konteks ini, pemanfaatan sumber daya lokal secara optimal dan inovatif menjadi kunci untuk mencapai ketahanan pangan yang lebih baik.Â
Di Desa Pringgowirawan, ketahanan pangan berhubungan langsung dengan pengelolaan sumber daya singkong, yang banyak digunakan oleh UMKM di desa tersebut. Berdasarkan hasil survei, ditemukan bahwa di daerah Dusun Sumber Kijing, dimana terdapat beberapa produsen tapai serta di Dusun Racekan dengan beberapa warganya yang memproduksi keripik singkong. Berdasarkan hasil survey banyak UMKM produk singkong menimbulkan beberapa permasalahan yang dimiliki, salah satu permasalahan berasal dari limbah kulit singkong sisa produksi. Umumnya, yang digunakan hanya bagian daging umbi sedangkan bagian kulit singkong dijadikan sebagai pakan ternak dengan jarak waktu beberapa hari untuk menunggu kulit singkong tersebut kering sehingga terjadi penumpukan limbah.Â
Berdasarkan permasalahan-permasalahan ini, kelompok KKN 127 memiliki inovasi untuk mengubah limbah kulit singkong menjadi keripik kulit singkong. Pemanfaatan limbah tersebut adalah sebuah bentuk pemaksimalan untuk memanfaatkan sisa limbah yang biasanya hanya dibuang menjadi produk yang bernilai ekonomis bagi masyarakat. Kelompok KKN 127 melangsungkan suatu program kerja bertemakan "Si Kingkong". Istilah tersebut merupakan akronim dari "Efisiensi Produksi dan Keripik Kulit Singkong". Terdapat dua jenis produk yang diusung, yaitu alat peniris minyak dan keripik kulit singkong.
Pembuatan alat peniris minyak dilakukan dengan tujuan menghemat tenaga serta waktu dalam proses produksi berbagai produk gorengan, terutama keripik dan kerupuk. Alat peniris minyak memiliki bentuk berupa tabung yang di dalamnya terdapat dua kompartemen. Alat tersebut memanfaatkan putaran, digerakkan oleh dinamo, untuk mengeluarkan minyak berlebih yang terkandung dalam makanan. Dinamo terhubung dengan toples kecil yang akan berputar ketika dinamo dinyalakan. Untuk menjaga stabilitas, digunakan paralon yang tegak lurus dengan toples kecil sehingga putaran toples tetap pada poros putaran dinamo.
Pada hari Senin, 19 Agustus 2024, mahasiswa KKN Kolaboratif #3 kelompok 127 melangsungkan sosialisasi dan demonstrasi dengan mengusung tema "Si Kingkong: Efisiensi Produksi dan Keripik Kulit Singkong". Kegiatan tersebut dilaksanakan di balai desa Pringgowirawan dan dihadiri oleh perangkat desa, anggota PKK, serta beberapa pelaku UMKM. Acara diawali dengan pemaparan materi mengenai alat peniris minyak dan keripik kulit singkong yang diikuti dengan demonstrasi penggunaan alat peniris minyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H