Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan ini, tidak ada satu hal pun kehidupan di dunia ini yang bisa terlepas dari pendidikan. Pendidikan merupakan kunci utama dalam meningkatkan kualitas hidup serta memberdayakan masyarakat dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Maka dari itu, kelompok KKN Kolaboratif 127 di Desa  Pringgowirawan mengadakan kegiatan perlombaan bagi siswa dan siswi pendidikan taman kanak-kanak (TK) dan sosialisasi bagi murid jenjang sekolah dasar (SD).
Pada hari Senin tanggal 29 Juli 2024, kelompok KKN Kolaboratif 127 berkoordinasi dengan Ibu I Gusti Nita Sudana, S. Pd., selaku kepala sekolah TK Baiturrahman, terkait penyelenggaraan kegiatan di lembaga tersebut. Penyelenggaraan lomba dilakukan dengan tujuan mengasah keterampilan motorik, kekompakan, dan kemampuan sosial anak-anak. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Rabu, 31 Juli 2024 dengan melibatkan murid beserta wali murid sebagai partisipan lomba. Kegiatan meliputi perlombaan estafet bendera, memasukkan air ke dalam botol, dan mamamia (lomba ibu dan anak) makan kerupuk. Kegiatan tersebut disambut baik oleh guru, murid, serta wali murid TK Baiturrahman.
Selain itu, melihat maraknya kasus perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah dan kecanduan gadget pada anak usia sekolah, mahasiswa KKN Kolaboratif 127 mengadakan sosialisasi yang bertemakan "Jangan Bully, Jadilah Peduli" dan "Bahaya Kecanduan Gadget" kepada siswa-siswi sekolah dasar di Desa Pringgowirawan. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada hari Kamis, 1 Agustus 2024 di SDN 01 Pringgowirawan, SDN 02 Pringgowirawan, dan SDN 03 Pringgowirawan. Melalui kegiatan tersebut, siswa dan siswi diajak untuk meningkatkan kesadaran terhadap perundungan, meliputi jenis hingga dampak yang dapat ditimbulkan dari perundungan. Tak hanya itu, pada sosialisasi yang diselenggarakan, para murid diajak untuk memahami dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan, seperti penurunan kualitas tidur, kurangnya interaksi sosial, dan risiko kecanduan. Â Melalui pemahaman ini, diharapkan siswa dan siswi dapat lebih bijak dalam menggunakan teknologi. Antusiasme ditunjukkan melalui keaktifan para murid dalam menjawab pertanyaan kuis yang diajukan oleh pemateri.
