Sebuah langkah besar diambil oleh Mahasiswa KKN Kolaboratif Posko 076 yang ada di Desa Wonojati dalam upaya mengatasi permasalahan stunting yang masih menjadi tantangan di daerah tersebut. Pada hari Senin 12 Agustus 2024, telah diadakan pelatihan marketing dan packaging produk Nugget Sehat di PAUD Apel 24, yang dihadiri oleh ibu dari anak penderita stunting, ibu-ibu rumah tangga, kader pencegah stunting dari dusun Bringin Lawang dan Dosen Pembimbing Lapangan Posko 076 desa Wonojati. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat setempat dalam memproduksi, mengemas, dan memasarkan Nugget Sehat yang kaya akan nutrisi penting bagi tumbuh kembang anak-anak. Kegiatan ini merupakan bagian dari program yang diinisiasi oleh Mahasiswa KKN Kolaboratif Posko 076 Desa Wonojati. sebagai bagian dari rangkaian acara Program GASSPRO (Gerakan Anti Stunting, Pelatihan dan Pemasaran Produk) Wujudkan Wonojati Bangkit Tanpa Stunting.
Dalam sambutan pembukaannya, DPL KKN-K Kelompok 076, ibu [Siti Nur Azizah] menjelaskan beberapa faktor penyebab stunting dan hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah sekaligus mengatasi kasus stunting yang telah ada. Penanggulangan ini telah dimulai sejak sosialisasi tentang stunting dan pelatihan produksi Nugget Sehat pada tanggal 8 Agustus 2024 yang lalu, dilanjutkan dengan pelatihan pengemasan dan penjualan produk empat hari setelahnya.
Dalam sesi ini, peserta diperkenalkan dengan berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp, yang dapat digunakan untuk mempromosikan produk mereka. Peserta diajarkan cara membuat konten yang menarik, seperti foto produk yang estetik dan deskripsi yang menggugah selera. Selain itu, mereka juga dibimbing untuk membuat rencana pemasaran yang meliputi penetapan harga, penentuan target pasar, dan strategi promosi. "Dengan menggunakan media sosial, kita bisa menjangkau lebih banyak konsumen, bahkan di luar Desa Wonojati," kata [Muhammad Ali Akbar Rafsanjani], salah satu mahasiswa yang menjadi fasilitator dalam pelatihan tersebut.
Tak hanya itu, mahasiswa KKN juga mengajak peserta untuk memanfaatkan potensi pasar lokal seperti pasar tradisional, warung, dan toko kelontong sebagai tempat pemasaran produk nugget sehat. Mereka diajak untuk memahami pentingnya branding dan packaging yang menarik, yang dapat menjadi faktor pembeda produk mereka dari produk sejenis di pasaran.
Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, produk nugget sehat dari Desa Wonojati dapat dikenal luas dan menjadi salah satu solusi dalam mengatasi stunting di daerah tersebut. Mahasiswa KKN Kolaboratif Posko 076 juga berencana untuk melakukan monitoring secara berkala terhadap perkembangan usaha yang dijalankan oleh para peserta pelatihan. Monitoring ini akan mencakup evaluasi terhadap kualitas produk, efektivitas strategi pemasaran yang telah diterapkan, serta dampak ekonomi yang dihasilkan bagi peserta.
Selain itu, mahasiswa juga merencanakan untuk mengadakan sesi pendampingan dan pengkaderan. Kelanjutan bagi para peserta yang membutuhkan bantuan, baik dalam hal teknis produksi maupun pemasaran serta memiliki komitment untuk melanjutkan program ini. Mahasiswa KKN-K 076 beserta DPL serta kepala desa setempat berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi program jangka pendek, tetapi dapat berkembang menjadi usaha mikro yang berkelanjutan, yang mampu memberikan penghasilan tambahan bagi keluarga di Desa Wonojati, serta berkontribusi pada penurunan angka stunting di wilayah tersebut.