Nyamuk merupakan salah satu serangga paling berbahaya bagi manusia. Nyamuk bukan hanya mengganggu dengan gigitannya yang gatal, tetapi juga menjadi faktor penular berbagai penyakit serius. Dampak yang lebih serius adalah penularan penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, chikungunya, dan Zika. Penyakit-penyakit ini dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat, bahkan kematian. Penyakit-penyakit ini tidak hanya mengancam kesehatan individu, namun juga berdampak pada kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, pengendalian populasi nyamuk menjadi isu penting yang perlu mendapatkan perhatian serius.
Mahasiswa KKN Kolaboratif batch #3 Posko 071 memberikan inovasi "Ovitrap", apasih Ovitrap tersebut dan apa kegunaannya? Ovitrap merupakan alat penjebak nyamuk praktis dan pembuatannya yang sangat mudah dicontoh bagi warga sekitar. Adapun bahan-bahan yang digunakan yaitu botol aqua ukuran 1,5L, Cutter/Gunting, Lakban hitam, Karet, Air gula merah, Fernipan dan Kasa steril. Tidak hanya itu, mahasiswa KKN Kolaboratif batch #3 Posko 071 juga memanfaatkan rempah almai khususnya tanaman serai (Cymbopogon citratus), serai menjadi salah satu solusi yang menjanjikan. Serai mengandung minyak atsiri yang memiliki sifat anti-nyamuk alami. Penggunaan sereh sebagai repellant nyamuk dapat menjadi alternatif yang lebih aman.
Apalagi dengan melihat mata pencaharian warga Desa Kemuningsari Kidul yaitu petani, tentu menjadi tantangan warga dalam menjalankan aktivitasnya. Meskipun banyak memberikan manfaat bagi lingkungan dan kesehatan, genangan air yang terbentuk dari aktivitas penyiraman tanaman, serta tanaman-tanaman yang menjadi tempat perindukan nyamuk, menjadi penyebab utama permasalahan ini.
Dengan melihat isu penting tersebut, mahasiswa KKN Kolaboratif batch #3 Posko 071 melangsungkan kegiatan sosialisasi pencegahan DBD yang memiliki tujuan utama untuk memberdayakan masyarakat khususnya warga Desa Kemungsari Kidul, agar mampu memanfaatkan potensi alam sekitar dalam mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi. Kegiatan sosialisasi ini terlaksana pada Kamis, 22 Agustus 2024 dengan sasaran ibu-ibu RDS (Rumah Desa Sehat), Kader Posyandu dan PKK di Desa Kemunimgsari Kidul.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam membuat semprotan anti nyamuk dan Ovitrap yang efektif, aman digunakan, dan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar lingkungan.
Arif, salah satu inisiator kegiatan ini menjelaskan "Ovitrap (alat penjebak nyamuk) ini sangat mudah dalam pembuatannya, dengan pemanfaatan bahan bekas serta bumbu dapur yang pastinya ada didapur ibu-ibu yaitu gula merah dan fernipan"
Dan Nafisah, Â inisiator kedua kegiatan ini menjelaskan, "Spray anti nyamuk alami ini tidak hanya aman digunakan, tetapi juga ramah lingkungan. Bebas dari bahan kimia berbahaya, sehingga tidak mencemari lingkungan dan aman bagi kesehatan keluarga."
Kegiatan sosialisasi serta praktek ini disambut antusias oleh ibu-ibu yang menghadiri. Acara  dibuka dengan fatihah kemudian menyanyikan lagu Indonesia raya dsb. Kemudian, para mahasiswa KKN yang menjadi fasilitator mulai memaparkan materi tentang manfaat dari ovitrap serta tanaman serai, khususnya sebagai pengusir nyamuk. Dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, mahasiswa kkn menjelaskan serta mempraktekkan Bersama ibu-ibu cara pembuatan ovitrap. Sedang  spray anti nyamuk hanya dibagikan karena waktu tidak memungkinkan untuk pembuatan tersebut. Â
Kegiatan sosialisasi ini mendapat apresiasi positif dari ibu-ibu. Ibu Is, yaitu ketua RDS, mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. "Saya jadi tahu cara membuat semprotan anti nyamuk yang alami dan aman. Saya juga jadi tahu pembuatan ovitrap, dan saya akan coba buat di rumah untuk melindungi keluarga dari nyamuk," ungkapnya.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Desa Kemuningsari Kidul dapat lebih mandiri dalam mengatasi masalah nyamuk dan terhindar dari penyakit DBD (dengue) .Produk tersebut sangat mudah dibuat dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga dapat menjadi produsen produk-produk alami yang bernilai ekonomis. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang usaha baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan ini, masyarakat dapat belajar untuk memanfaatkan potensi lokal dan mengembangkan produk-produk unggulan daerah mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H