KKN Kolaboratif adalah sebuah gagasan program dari Pemerintah Kabupaten Jember untuk menaikkah taraf dan kesejahteraan masyarakat Jember dengan menerjukan mahasiswa/i Perguruan Tinggi se Kabupaten Jember, baik swasta maupun negeri. KKN Kolaboratif ini memberikan sebuah cara belajar dan pengimplementasian pelajaran yang baru bagi mahasiswa/i dengan cara melakukan pengabdian diri pada masyarakat desa dan tentu saja lingkungan sekitar.
Dari gagasan KKN Kolaboratif ini, Pemerintah Kabupaten Jember berharap akan sebuah perubahan lebih baik pada masyarakat Jember kedepannya melalui campur tangan mahasiswa/i yang menempuh pendidikan di wilayah Kabupaten Jember. Selain itu, melalui program KKN Kolaboratif ini, Pemerintah Kabupaten Jember juga mengharapkan sebuah langkah baru untuk semakin mensejahterakan masyarakatnya. Kegiatan KKN Kolaboratif Perguruan Tinggi se Kabupaten Jember ini dilaksanakan 40 hari, terhitung sejak 17 Juli 2023 hingga 26 Agustus 2023 nantinya.
Pada 17 Juli 2023 yang lalu, Pemerintah Kabupaten Jember telah menerjunkan 3500 mahasiswa yang terdiri dari berbagai Perguruan Tinggi se Kabupaten Jember yang telah di bagi ke tiap Desa di Kabupaten Jember. Penerjunan mahasiswa KKN Kolaboratif Perguruan Tinggi se Kabupaten Jember dipimpin langsung oleh Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto dengan melakukan penyematan rompi sebagai simbol resmi atas diselenggarakannya program ini.
Kelompok 036 yang merupakan satu diantara banyak kelompok yang diterjunkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember ke Desa Pontang, berjumlah 14 anggota yang terdiri dari 7 anggota berasal dari Universitas Jember, 3 anggota dari Universitas PGRI Argopuro Jember, 2 anggota dari Universitas Islam Jember, dan 2 anggota berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pembangunan Jember.
Desa Pontang adalah Desa yang berada di wilayah Kecamatan Ambulu dengan luas wilayah kurang lebih sekitar 949,76 Ha, dengan 3 dusun yang bernaung, yakni Dusun Krajan, Dusun Pontang Tengah, dan Dusun Pontang Utara. Desa Pontang merupakan wilayah akulturasi budaya yang menggabungkan budaya Jawa dan Madura sehingga hadir kebudayaan dan adat istiadat baru yang melekat pada kehidupan masyarakat Desa Pontang.
Kedatangan mahasiwa KKN Kolaboratif Kelompok 036 disambut hangat oleh seluruh warga dan perangkat desa terutama Kepala Desa Pontang, yakni Bapak Sugiharno, S.Pd. Beliau mengatakan bahwasannya kedatangan para mahasiswa ini memberikan angin segar bagi warga desa yang saat itu sedang sibuk akan penyelenggaraan perayaan 1 Muharram yang merupakan adat istiadat Desa Pontang setiap tahun.
Kegiatan Perayaan 1 Muharram ini dimulai dari acara Khotmil Qur'an yang diselenggarakan sejak Kamis malam tanggal 20 Juli 2023 lalu dilanjut Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim Piatu yang menghadirkan seluruh lapisan warga desa untuk duduk bersama memanjatkan doa bersama agar diberi kelancaran dan kesehatan dalam segala hal.
"Karena banyaknya budaya dan perbedaan yang ada di (Desa) Pontang ini, saya mengagas kegiatan Doa Bersama alih-alih 'Tahlilan' untuk menyambut 1 Suro agar semuanya bisa hadir dan membentuk kerukunan meskipun mereka berbeda-beda", ungkap Kepala Desa Pontang. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyatukan semua warga desa dengan duduk bersama memanjatkan doa tanpa membedakan perbedaan dan dari mana mereka berasal. Lalu dilanjutkan acara Santunan Anak Yatim Piatu yang menjadi agenda wajib, dimana ini mendaftarkan 10 anak yatim piatu yang nantinya akan mendapatkan santunan sebagai bentuk rasa kasih dan berbagi pada sesama.
Dihari selanjutnya, di gelar acara kirab budaya yang menampilkan semua akulturasi budaya dan kreasi budaya masyarakat Desa Pontang, meliputi penampilan Reog Ponorogo sebagai bentuk kebudayaan khas Jawa yang melekat di masyarakat Desa Pontang, lalu kreasi tarian budaya dan modern yang dikemas menarik bersama dengan alunan musik penggugah semangat. Selain itu, ada kreasi dari para kelompok tani dengan menampilkan hiasan traktor mereka dan tentu saja LKP Harapan Bangsa yang merupakan Lembaga Pendidikan Bahasa Korea yang berada di Desa Pontang. Bersama dengan itu juga hadir beberapa penampilan menarik dari beberapa sekolah, seperti penampilan drumband dari MIMA 34 Hasyim Asy'ari dan SMA Bima Ambulu, serta beberapa kreasi penampilan dari seluruh Lembaga Pendidikan di Desa Pontang.
Di penghujung rangkaian acara perayaan 1 Muharram ini menghadirkan Pagelaran Wayang Kulit yang menjadi acara wajb di gelar oleh warga Desa Pontang, dengan menghadirkan cerita asal usul Desa Pontang. Acara puncak ini dimulai sejak penyerahan 'Gunungan' dari Pak Kades ke Dalang Sujito sebagai pelaksana acara Pagelaran Wayang Kulit. Dan disinilah acara 'Grebek Suro' Desa Pontang berakhir.
Selama 3 hari berjalan pada acara 'Grebek Suro' ini, terlihat antusias warga yang begitu semangat menyambut dan berpartisipasi dalam setiap rangkaian acara yang sudah tertata rapi oleh panitia dan pemerintah desa. Dari mulai Khotmil Qur'an yang dihadiri oleh warga desa, hingga acara Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim Piatu yang berjalan dengan khidmat. Hal tersebut dihadiri oleh warga desa dengan antusias yang tinggi, terlebih pada acara Kirab Budaya yang menjadi ajang pertujukan budaya dari seluruh lapisan masyarakat Desa Pontang dengan beragam kreasi, dan di akhiri dengan Pagelaran Wayang yang menjadi penutup dari semua rangkaian acara 'Grebek Suro'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H