Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Kelompok 027 yang ada di Desa Ampel memberikan inovasi pengolahan limbah sampah plastik menjadi produk bernilai estetis. Kenyataan bahwa sampah plastik menjadi permasalahan global memang tidak bisa dinafikan. Sampah yang membutuhkan waktu panjang untuk terurai, lantas tidak diimbangi dengan pengolahan yang baik akan mengancam keberlanjutan lingkungan.
Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Kelompok 027 yang ada di Desa Ampel memberikan inovasi pengolahan limbah sampah plastik menjadi produk bernilai estetis. Kenyataan bahwa sampah plastik menjadi permasalahan global memang tidak bisa dinafikan. Sampah yang membutuhkan waktu panjang untuk terurai, lantas tidak diimbangi dengan pengolahan yang baik akan mengancam keberlanjutan lingkungan.
Program pegolahan limbah sampah plastik menggunakan metode ecobrick ini dipilih berdasarkan hasil observasi mahasiswa/i KKN Kolaboratif #3 Kelompok 027 mengenai limbah sampah plastik yang tidak dikelola dengan tepat sehingga berakhir dengan pembakaran. Hal tersebut tentunya berdampak pada kesehatan lingkungan dan keselamatan warga sekitar. Sementara hingga saat ini Desa Ampel tidak memiliki TPST yang mumpuni untuk mengolah limbah sampah plastik. Meski terkesan rumit, sebenarnya proses pengolahannya pun tidak sulit yaitu cukup dengan mengumpulkan botol plastik bekas dan mengisinya dengan sampah plastik hingga padat. Botol-botol yang telah terisi tersebut kemudian dapat dimanfaatkan menjadi bangunan komunitas, taman maupun fasilitas umum. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Kelompok 027 dengan mewujudkannya menjadi ikon desa Ampel.
Selain menjadi salah satu cara untuk mengurangi volume sampah plastik, cara mengolah dan mendaur ulang sampah plastik melalui ecobrick ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk lebih peka dalam mengolah sampah plastik menjadi barang yang berguna. Solusi ini juga perlu dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah desa, kelompok pemuda desa, utamanya masyarakat yang kelak menjadi pelaku pengoptimalan limbah sampah plastik ini dengan melanjutkan program ini serta diharapkan sekolah-sekolah dapat mengintegrasikan kegiatan ini ke dalam kurikulum sebagai bagian dari Pendidikan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H