Mohon tunggu...
KKN Kolaboratif 026
KKN Kolaboratif 026 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN Kolaboratif Kelompok 026, Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sumbangsih Kelompok KKN Kolaboratif 026: Sudut Pandang Baru Kelompok Tani Desa Ampel

29 Juli 2023   21:56 Diperbarui: 29 Juli 2023   22:27 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Program mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Kelompok 026 mengembangkan inovasi di masyarakat dalam beberapa bidang, salah satunya yaitu dalam hal pertanian yang menjadi keunggulan di Desa Ampel, Wuluhan, jember. Inovasi maupun solusi dalam bidang pertanian dapat menarik perhatian masyarakat Ampel sehingga dapat bermanfaat secara berkelanjutan. 

Teknologi pertanian berupa hidroponik merupakan salah satu inovasi yang dapat diterapkan dengan konsep modern. Selain itu,  teknologi hidroponik dapat meminimalkan penggunaan lahan. Alternatif hidroponik di masyarakat Desa Ampel juga masih belum secara luas diterapkan. Sosialisasi terkait hidroponik dapat membuka pandangan masyarakat dan dapat digunakan sebagai sarana diskusi terkait perkembangan teknologi di dunia pertanian.

Umumnya petani lebih memilih metode yang cenderung konvensional dan lebih mudah untuk diaplikasikan dalam kegiatan ladangnya, begitupun petani di Desa Ampel ini.  Penggunaan pupuk kimia merupakan pilihan yang tergolong mudah untuk memenuhi kebutuhan ladang untuk menutrisi tanaman. Akan tetapi, penggunaan pupuk kimia memiliki banyak dampak negatif seperti hilangnya plasma nutfah, menurunkan kadar unsur hara dalam tanah, dan membunuh mikroorganisme di dalamnya.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif kelompok 026 membuat inovasi baru guna mengurangi penggunaan pupuk yang mengandung bahan kimia dengan cara membuat program kerja (POC) Pupuk Organik Cair. Pupuk organik cair merupakan larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. 

Keunggulan POC (Pupuk Organik Cair)  lebih ramah lingkungan dari pada pupuk berbahan kimia,terutama pupuk organik yang terbuat dari sisa-sisa makanan. Selain itu pembuatan pupuk organik ini sangat mudah dan praktis.  Di harapkan dengan adanya inovasi POC (Pupuk Organik Cair) ini masyarakat dapat mengurangi penggunaan pupuk berbahan kimia yang memiliki banyak dampak negatif bagi lingkungan.

Selain pembuatan Pupuk Organik Cair (POC), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 026 juga membuat pupuk biologis yang memanfaatkan agen mikroorganisme yaitu Trichoderma. Pupuk biologis ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memperbaiki kualitas hasil tani serta sebagai aksi peduli lingkungan yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Pembuatan pupuk biologis tersebut juga tergolong mudah dengan memanfaatkan limbah rumah tangga, salah satunya yaitu bekas air cucian beras.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun