Mohon tunggu...
KKN Ketitang 2023
KKN Ketitang 2023 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/i

Halo! Saya seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Diponegoro (Undip) dengan semangat penuh.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Program Penyaluran Bak Sampah: Mengurangi Tingkat Pembakaran Sampah Penyebab Polusi Udara

14 Agustus 2023   11:06 Diperbarui: 24 Agustus 2023   06:20 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Klaten, Jawa Tengah (14/08/2023) - Membakar sampah rumah tangga sepertinya menjadi suatu yang lumrah karena tujuannya menghilangkan sampah. Namun ternyata alih-alih menyelesaikan persoalan sampah tindakan membakar sampah justru menimbulkan cukup banyak keburukan. Tak hanya berbahaya bagi kesehatan manusia, membakar sampah juga berdampak buruk terhadap lingkungan. 

Tim II KKN Universitas Diponegoro 2022/2023 telah melangkah maju dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan yang mendesak dengan meluncurkan Program Penyaluran Bak Sampah. Program ini bertujuan untuk secara drastis menurunkan tingkat pembakaran sampah dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah yang berkelanjutan

Pembakaran sampah di desa telah lama menjadi masalah yang merugikan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Selain menghasilkan polusi udara yang berbahaya, pembakaran sampah juga mengeluarkan gas-gas beracun yang dapat berdampak buruk pada kualitas udara dan kesehatan warga. Pasalnya, membakar sampah rumah tangga dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Bahan kimia beracun yang dilepaskan selama pembakaran sampah, termasuk nitrogen oksida, sulfur dioksida, bahan kimia organik yang mudah menguap (VOC) dan bahan organik polisiklik (POM). Pembakaran plastik dan kayu olahan juga melepaskan logam berat dan bahan kimia beracun, seperti dioksin. Bahan kimia lain yang dilepaskan saat membakar plastik termasuk benzo(a)pyrene (BAP) dan polyaromatic hydrocarbon (PAH), yang keduanya terbukti menyebabkan kanker. Jika tas atau wadah pertanian terkontaminasi dengan pestisida atau zat berbahaya lainnya, itu juga akan terlepas ke udara. 

Dok pribadi
Dok pribadi

Oleh karena itu, Program Penyaluran Bak Sampah ini dianggap sebagai terobosan penting dalam merespons tantangan lingkungan ini. Melalui program ini, di setiap RT di RW 9 dan RW 10 Desa Ketitang akan diberikan bak sampah khusus sejumlah 6 (enam) buah ukuran 120 L sampai dengan 150L  yang didesain untuk mengumpulkan dan menyimpan sampah secara aman. Setiap bak memiliki sistem penjemputan rutin yang diatur oleh pemerintah desa, di mana sampah yang terkumpul akan diangkut dan dikelola dengan benar oleh petugas kebersihan desa. Salah satu keuntungan utama dari program ini adalah peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Warga desa kini dapat secara aktif berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah pembakaran sampah yang merugikan. Edukasi tentang dampak negatif pembakaran sampah dan manfaat dari pengelolaan limbah yang benar juga telah ditingkatkan melalui kampanye-kampanye sosial di desa.

Sebelum dilaksanakannya program penyaluran bak sampah, anggota Tim II KKN UNDIP 2022/2023 Desa Ktitang melaksanakan public hearing atau diskusi terlebih dahulu dengan ketua RT dari masing-masing RW 9 dan RW 10 Desa Ketitang. Diskusi ini diawali dengan pemaparan materi dan rencana program yang akan tim laksanakan dan bagaimana keberlanjutan serta hambatan apa saja yang akan dihadapi. Dalam pertemuan tersebut, ternyata ketua RT dan RW memiliki pandangan yang sama akan bahayanya pembkaran sampah yang selma ini sudah dilakukan oleh masyarakat Desa Ketitang secara masif. Salah satu ketua RT berbicara tentang urgensi program ini, mengatakan, "Program Penyaluran Bak Sampah merupakan bagian dari upaya kami untuk menciptakan desa yang lebih hijau dan berkelanjutan. Akan tetapi, perlu adanya kesadaran lebih dari masyarakat desa untuk mewujudkannya."

Respons positif dari masyarakat terhadap program ini telah menjadi pendorong bagi perluasan dan pengembangan lebih lanjut. Desa Ketitang berencana untuk menjalin kemitraan dengan lembaga lingkungan dan pemerintah Desa  dalam rangka menuai lebih banyak dukungan dan sumber daya untuk memperluas program ini ke desa-desa lain di wilayah tersebut. Program Penyaluran Bak Sampah di Desa Ketitang membuktikan bahwa inovasi sederhana dapat memiliki dampak besar dalam mengatasi tantangan lingkungan. Melalui pendekatan kolaboratif dan edukasi, desa ini telah membuka jalan menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat, sambil tetap membawa manfaat sosial dan pendidikan bagi masyarakat.

Penulis: Annisa Nuriel Anindia

Prodi/Fakultas: Hukum

DPL: DPL: Prof. Dr. Dra Meiny Suzery, M.S., Yoyok Budi Pramono, S.Pt., M.P., Gani Nur Pramudyo, S.IP.,M.Hum.\

Lokasi: Desa Ketitang, Kec. Juwiring, Kab. Klaten, Jawa Tengah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun