Rendahnya budaya membaca tentunya tidak hanya menjadi perhatian besar pemerintah, namun juga Perguruan Tinggi dan Pemerhati Literasi Indonesia. Semua elemen bangsa tidak ingin generasi Indonesia dipandang sebelah mata dalam persaingan global oleh Negara-negara lain. Berdasarkan hasil survei tersebut sudah terlihat bahwa masyarakat Indonesia sudah banyak yang meninggalkan budaya literasi termasuk masyarakat yang ada di Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Mulai dari kalangan anak-anak hingga kalangan dewasa lebih tertarik dalam menggunakan smartphone atau laptop mereka untuk mendapatkan informasi atau hanya sekedar digunakan untuk bermain game dan social media. Sudut baca yang ada di Balai Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto kurang dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat maupun anak-anak di desa tersebut, tidak adanya pengurus sudut baca ini juga menyebabkan kondisi beberapa buku mengalami kerusakan, sehingga dari fenomena tersebut maka terdorong ide untuk membuat sudut baca bagi anak-anak maupun masyarakat Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Pembuatan sudut baca ini dilakukan dengan memanfaatkan sudut baca yang sudah ada di Balai Desa Ketapanrame dan juga mendonasikan buku dengan judul-judul menarik supaya para pembaca merasa senang.
Minat baca dapat dibentuk atau ditumbuhkan pada anak sejak dini dan hal ini sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi tempat tinggal mereka. Dalam hal ini, peran serta sudut baca ini diharapkan dapat melestarikan budaya literasi sejak dini, memberikan peluang bagi seluruh anak-anak desa untuk membaca buku secara leluasa untuk mengembangkan ilmu setinggi-tingginya secara gratis, serta memberikan sumber informasi pengetahuan yang bisa diakses oleh anak-anak desa secara bebas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H