Yogyakarta, 19 Agustus 2024. KKN Reguler 127 Unit III.A.1 Universitas Ahmad Dahlan melakukan suatu program pemberdayaan masyarakat di desa Keso, Banyuroto, Nanggulan, Kulonprogo. Program ini terbentuk karena keluhan masyarakat sekitar mengenai banyaknya sampah yang sulit didaur ulang, yang mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Hal ini dikemukakan beberapa warga dan pemimpin desa pada saat melakukan survey lokasi. Penggunaan plastik bagi kehidupan masyarakat di desa Keso masih sangat tinggi, hal ini menjadi penyebab permasalahan sampah didalam kehidupan sehari-hari. Dengan keterbatsan akses jalan dan lokasi desa membuat masyarakat sulit mengelola sampah dengan baik.
Maka dari itu pelaksanaan KKN Unit III.A1 melakukan usaha untuk menaggulangi permasalahan sampah dan untuk membantu masyarakat sekitar dengan cara pembuatan sistem pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak.
Secara umum mekanisme sampah plastik menjadi BBM dengan menggunakan metode Pirolisis (proses mengubah bahan atau sampah menjadi produk cairan dengan memanfaatkan pembakaran suhu tinggi), yaitu dengan memasukkan sampah plastic pada alat penyulingan dan melalui proses pembakaran selama 3 jam untuk menghasilkan uap dari sampah plastic tersebut.
Proses selanjutnya adalah pendinginan yang dilakukan pada gas yang dihasilkan dari pembakaran sampah plastik sebelumnya sehingga gas akan mengalami Kondensasi (proses pergantian wujud dari gas ke cair) dan membentuk cairan. Cairan ini yang nantinya akan menjadi bahan bakar baik berupa bensin maupun bahan bakar diesel. Proses ini biasa disebut Distilasi (pemisahan suatu campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih dan tekanan uap).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H