KKN F2 Universitas Budi Luhur: Membangun Generasi Produktif dan Kreatif Melalui Program Edukasi Digital

Kelompok KKN F2 Universitas Budi Luhur berupaya untuk memberikan kontribusi nyata yang positif kepada masyarakat melalui pengembangan potensi generasi muda. Saat ini, perkembangan teknologi begitu pesat sehingga pemahaman serta keterampilan digital menjadi hal yang krusial dalam mewujudkan generasi muda yang produktif dan kreatif.  KKN F2 dalam 2 program kegiatan utamanya mengenai edukasi digital yaitu "Literasi Digital: Dampak Negatif Media Sosial Bagi Remaja" dan "Pelatihan Teknologi: Pengenalan Dasar Microsoft Office". Melalui program edukasi digital diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan digital di kalangan remaja dan masyarakat umum. 

Dalam mewujudkan program tersebut Kelompok KKN F2 Universitas Budi Luhur dibimbing oleh Bapak Windarto, S.Kom., M.Kom. dan  terdiri dari 10 orang anggota lintas bidang ilmu yaitu Ahmad Naufal (DKV) selaku Ketua KKN F2, Ridwan Gunawan (DKV), Nur Priya F (Manajemen), Widya Setya N (Manajemen), Revina Zahrani (Manajemen), Indah Liani (DKV), Evan Arya (DKV), Arya Kedaton (Sistem Informasi), Fahriansyah (Sistem Informasi), dan Ahmad Hanafi (Manajemen). Kegiatan KKN ini dilaksanakan di RPTRA Petukangan Berseri dalam upaya membangun generasi muda yang bijak dalam bersosial media, terampil, serta produktif di dunia digital. 

Pelatihan Teknologi - Pengenalan Dasar Microsoft Office

Jakarta, 24 November 2024 - Program utama Pelatihan Teknologi dilaksanakan di Aula RPTRA Petukangan Berseri dengan audiens/peserta siswa/i SMP Putra Satria yang berlangsung selama 90 menit dimulai pukul 10.00 WIB hingga 11.30 WIB. Kegiatan ini berfokus pada pengenalan Microsoft Office.

Pemaparan materi Pelatihan Teknologi (Sumber: dokpri) 

Pengenalan Microsoft Office pada masyarakat khususnya remaja merupakan sebuah langkah yang tepat dilakukan untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan di dunia digital dan serba teknologi. Keterampilan dalam menggunakan Microsoft Office terutama aplikasi-aplikasi seperti Word, Excel, dan PowerPoint sudah menjadi kebutuhan dasar yang dapat menjadi bekal berguna untuk keperluan akademik dan profesional. Dengan mengenalkan Microsoft Office sejak dini, remaja dapat meningkatkan keterampilan produktivitas yang sangat berguna, mulai dari menulis laporan, mengelola data, hingga membuat presentasi yang menarik. 

Selain itu, penguasaan Microsoft Office juga membekali remaja dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan lebih terorganisir dan efisien. Oleh karena itu, keterampilan dan penguasaan Microsoft Office pada usia remaja tidak hanya mempermudah mereka dalam akademik, tetapi juga memberikan bekal yang kuat untuk beradaptasi dengan tuntutan dunia profesional yang semakin berbasis teknologi. 

Kuis interaktif (Sumber: dokpri)

Pada akhir sesi, diadakan kuis seru untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman audiens/peserta tentang materi Microsoft Office yang telah diberikan sekaligus membangun interaksi dengan menggunakan salah satu platform pembelajaran yaitu Kahoot.  Kahoot merupakan salah satu media pembelajaran interaktif berbasis game yang mudah diakses dan user friendly.

Literasi Digital: Dampak Negatif Media Sosial Bagi Remaja

Pemaparan materi Literasi Digital (Sumber: dokpri)

Jakarta, 1 Desember 2024 - Dalam kegiatan kedua pada program utama KKN F2 yaitu literasi digital pada remaja mengenai dampak negatif media sosial. Di era perkembangan dunia yang serba teknologi ini, media sosial sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari remaja. Meskipun banyak memberikan manfaat, seperti akses informasi yang cepat dan mudah, media sosial juga dapat membawa dampak negatif bagi penggunanya yang tidak bijak dalam menggunakannya. 

Jika remaja tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai cara menggunakan media sosial dengan bijak, maka remaja akan terkena dampak negatif seperti kecanduan media sosial, cyberbullying, hingga penyebaran hoaks.  Dengan mengedukasi melalui literasi digital dapat membantu remaja lebih kritis dalam memilih konten yang dikonsumsi, mengelola waktu yang digunakan di media sosial, serta memahami potensi resiko yang bisa timbul dari penggunaan media sosial.