Bondowoso (17/8/2024) Isu literasi menjadi topik klasik yang sering kali diperbincangkan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Perbincangan terkait literasi belum mencapai titik akhir. Bagi sebagian besar masyarakat, tidak asing lagi dengan istilah literasi karena mudah ditemukan di media sosial yang saat ini telah menjamur di masyarakat. Namun, tidak sedikit juga yang belum memahami apa itu literasi.Â
Salah satunya adalah siswa-siswa SD di pelosok yang jauh dari jangkauan media sosial. Selaras dengan itu, tingkat literasi pada siswa di SD pelosok juga jauh tertinggal dibandingkan dengan kota. Hal itu terjadi di SDN Bercak 1 Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Dengan diterjunkannya KKN UMD kelompok 76 Universitas Jember, salah satu program kerjanya adalah meningkatkan literasi di SDN Bercak 1. Berdasarkan survei yang telah dilakukan, tingkat literasinya masih rendah.
Program kerja yang telah dilakukan untuk meningkatkan literasi  adalah giat literasi. Giat literasi merupakan kegiatan mengajak siswa-siswa kelas 2,3,4, dan 5 untuk membaca di perpustakaan sekolah. Program kerja ini dilakukan selama satu minggu penuh dengan terjadwal. Mekanisme giat literasi dimulai dengan mengajak satu kelas setiap harinya berkunjung ke perpustakaan untuk membaca buku. Setelah membaca buku, siswa-siswa akan meringkas isi buku yang telah dibaca kemudian diberi stempel bintang oleh KKN.Â
Siswa-siswa dapat melanjutkan membaca buku lainnya setelah mendapat stempel bintang. Durasi kunjungan ke perpustakaan setiap harinya sekitar satu jam untuk satu kelas. Kelas yang berkunjung ke perpustakaan adalah delapan kelas yang terdiri atas kelas 2a, 2b, 3a, 3b, 4a, 4b, 5a, dan 5b.
Ada perbedaan untuk giat literasi antara  kelas 2,3 dan 4,5. Untuk kelas 2 dan 3, para siswa hanya membaca buku sebanyak-banyaknya kemudian menyetorkan ringkasan bacaan buku kepada KKN. Siswa yang membaca buku paling banyak mendapatkan hadiah dari KKN. Setiap kelas terdapat dua juara yang paling banyak membaca buku. Untuk kelas 4 dan 5, setelah para siswa membaca buku, mereka mendapat stempel bintang dari KKN. Kemudian pertemuan pekan depan para siswa membuat pohon literasi di kelas.Â
Isi dari pohon literasi adalah judul buku dan nama penulis dari buku yang mereka baca. Mereka menempel dan menghias pohon literasi dengan sangat kreatif. Pohon literasi diletakkan di setiap kelas yang telah berkunjung ke perpustakaan. Sangat menyenangkan karena para siswa dapat menamatkan lebih dari satu buku cerita. Kemudian meringkasnya dengan baik dan beberapa siswa dapat menceritakan kembali buku yang mereka baca kepada KKN.
Dengan adanya hadiah, para siswa menjadi semangat berkunjung ke perpustakaan untuk membaca dan menulis. Antusiasme para siswa sangat terlihat ketika KKN datang berkunjung ke SD. Mereka selalu bertanya kapan akan berkunjung ke perpustakaan lagi. Dengan ini, dapat terlihat antusiasme yang tinggi untuk program giat literasi dan dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H