Pasuruan, 19 Agustus 2023 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Wiranegara (UNIWARA) di Kelurahan Kebonagung mengunjungi Instalasi Pengolahan Air Limbah atau biasa yang disingkat dengan IPAL dalam rangka membantu pemilahan magot dan penanaman sayuran-sayuran.
Magot berawal dari lalat berjenis Black Soldier Fly (BSF) kemudian bertelur lalu menjadi larva yang bisa disebut Magot.
IPAL diresmikan oleh walikota pasuruan H. Hasani, SH, MH pada tanggal 21 Agustus 2015 yang di support oleh Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAI). IPAL hingga kini masih aktif dalam pengolahan air limbah rumah tangga dan air tersebut digunakan sebagai pengarian pada sawah. Bukan hanya pengolahan air limbah, di IPAL juga terdapat budidaya magot. Bapak M. Rifai selaku ketua IPAL Kelurahan Kebonagung mengajarkan proses pemanenan magot serta menjelaskan proses perkembangbiakan magot.
Bapak M. Rifai mengungkapkan bahwa magot merupakan jenis larva yang bermanfaat untuk mengurai sampah organik terbaik dan menjadi ladang bisnis yang sangat menjajikan, "Harga magot Rp. 7.000/kg dan harga telur magot berkisar Rp. 5.000/gram" ungkap Pak M. Rifai. Selain belajar membudidayakan magot, mahasiswa juga mendapatkan ilmu dalam membudidayakan hidroponik, budidaya lele dan membuat pupuk kompos dengan memanfaatkan sampah daun yang berada di IPAL.
IPAL sendiri di gunakan sebagai tempat untuk edukasi dari berbagai kalangan dan percontohan IPAL di kota pasuruan. Harapan Bapak M. Rifai, semoga dengan adanya IPAL ini mendapatkan dampak yang baik bagi masyarakat sekitar dan kaum milenial muda.
Dengan adanya kunjungan dan juga pengabdian mahasiswa di IPAL, diharapkan dapat menambah wawasan dan mahasiswa juga dapat menerapkan ilmu yang telah diberikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H