Mohon tunggu...
KKNKARANGREJO012
KKNKARANGREJO012 Mohon Tunggu... Editor - MAHASISWA KKN KOLABORATIF UNEJ, UNMUH, UIJ,UDS, DAN UAS

KKN 012 KARANGREJO MERUPAKAN KKN KOLABORASI YANG MELIBATKAN 5 PERGURUAN TINGGI DI KABUPATEN JEMBER.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berprestasi Tapi Tidak Diapresiasi: Keluh Kesah Atlet Kick Boxing Desa Karanrejo

31 Juli 2023   21:53 Diperbarui: 31 Juli 2023   21:57 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Karangrejo, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember merupakan desa yang memiliki sumberdaya alam melimpah terutama pada bidang pertanian. maka dari itu sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani. Tetapi disisi lain, banyak pemuda Desa Karangrejo yang memiliki hobi di bidang silat dan Kick Boxing. 

Kick Boxing merupakan olahraga bela diri yang menggunakan tangan sebagai media menyerang.  Gerakan yang biasa digunakan ialah gabungan menendang dan meninju. Bela diri ini membutuhkan pelatihan fisik yang berat dan konsisten. Komunitas FFC Jember menjadi wadah untuk pemuda Desa Karangrejo berlatih. Pada komunitas tersebut total ada 7 atlet aktif kick boxing dan kurang lebih 15 atlet silat yang berusia sekitar 9-12 tahun.

Dokpri
Dokpri

Berawal dari hobi ternyata dapat mengantarkan para atlet Desa Karangrejo untuk berprestasi sampai ranah nasional. Menurut Pernyataan dari Mas Ilham selaku ketua komunitas FFC mengatakan bahwa para atlet kick boxing pernai meraih juara 2 Nasional dalam KEJURNAS Malang dan juara 2 dalam KEJURNAS Ngawi. Mas Ilham selaku ketua komunitas juga pernah mendampingi seni silat yang akhirnya mendapatkan juara 2 dan 3 pada perlombaan tingkat kecamatan.

Tetapi, dibalik prestasi yang sudah di dapatkan oleh para atlet desa Karangrejo terdapat keluh kesah yang dialami oleh para atlet. Atlet yang dinaungi komunitas tidak memiliki alat yang memadai untuk berlatih, sparing dan bertanding. Beberapa atlet hanya di support oleh dana pribadi kepala desa Karangrejo dan donatur dari beberapa pengusaha di sekitar wilayah Karangrejo.

Para atlet mengharapkan adanya keseriusan Pemerintah Kabupaten Jember untuk memberikan perhatian dan apresiasi terhadap atlet. "Atlet butuh banyak biaya alat, transportasi, amunisi, dan recovery pasca tanding" ucap mas ilham. "Kami para atlet tidak punya power yang kuat sehingga kami mengandalkan solidaritas para atlet dan donatur dari masyarakat setepat" sambungnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun