Mohon tunggu...
KKN KelurahanKaranganyar
KKN KelurahanKaranganyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berita Seputar Pasuruan Kota

Selanjutnya

Tutup

Seni

"PSHT Karanganyar: Menapaki Seni Pencak Silat dengan Persaudaraan"

29 Agustus 2023   21:45 Diperbarui: 29 Agustus 2023   22:12 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pencak Silat, seni bela diri asli Indonesia yang meraih ketenaran internasional, tak diragukan lagi kehebatannya. Lebih dari sekadar olahraga atau pertahanan diri, ia mengandung nilai seni dan mewakili warisan budaya Indonesia yang patut dijaga. Dalam beragam alirannya, Pencak Silat mencerminkan kekayaan  budaya yang ada di berbagai komunitas di Indonesia. Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu aliran terbesar, menjadi kebanggaan karena nilai persaudaraan dan kekayaan  ilmu yang diterapkan.

Dalam rangka mengenal lebih dalam tentang PSHT, Dion Adhi Sahputra, Wakil Ketua PSHT Ranting INKOPAD dan pelatih berpengalaman, membeberkan beberapa fakta unik yang mungkin belum banyak diketahui orang. PSHT berdiri atas dasar sejarah yang kuat. Pencak Silat Setia Hati awalnya dikenal dengan  nama aliran Djojo Gendilo Tjipto Muljo sebelum didirikan oleh Ki Ngabehi Soeromihardjo (Eyang Suro) dan berganti nama menjadi Persaudaraan Setia Hati di Desa Winongo, Madiun. Seiring perkembangannya, PSHT telah menyebar hingga ke mancanegara, dengan lebih dari 258 cabang yang tersebar di Indonesia serta negara-negara seperti Inggris, Belanda, Malaysia, Taiwan, dan Korea.

Perguruan PSHT telah berdiri selama satu abad. Cabang PSHT di kelurahan Karanganyar, yang didirikan pada 17 Juli 2022, memiliki pelatih yang berasal dari Jawa Tengah dan sedang menempuh pendidikan di pondok pesantren Sabilul Muhtadin. Di sana, terdapat 7 siswa, dengan 5 dari mereka berasal dari pondok pesantren tersebut dan 2 dari warga kampung di kelurahan Karanganyar. Saat ini, mereka masih berada pada tingkat sabuk hijau. Proses tes kenaikan tingkat sabuk biasanya melibatkan pelatihan di panggung rejo, dan terdapat berbagai tingkatan sabuk seperti Pra Polos, Polos, Jambon (Pink), Hijau, Putih, dan sabuk terakhir, Mori.

Keunikan yang paling mencolok dari PSHT adalah semangat persaudaraan yang mengikat para anggotanya dengan kuat. Lebih dari sekadar belajar teknik bertarung, PSHT membentuk komunitas yang erat dan mendukung satu sama lain, dengan nilai-nilai seperti kebersamaan dan gotong royong sebagai landasan yang kokoh.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun