Mohon tunggu...
KKN KelurahanKaranganyar
KKN KelurahanKaranganyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berita Seputar Pasuruan Kota

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Seni Pertunjukan Siba-Sibu: Boneka Menggambarkan Dualitas Manusia dalam Pertunjukan Senam dan Lagu

29 Agustus 2023   19:19 Diperbarui: 29 Agustus 2023   19:26 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri ( Bersama Seniman Siba-Sibu)
Dokpri ( Bersama Seniman Siba-Sibu)

Pasuruan, 16 Agustus 2023 - Seni pertunjukan Siba-Sibu, sebuah seni pertunjukan boneka yang menggambarkan dua sifat manusia yang bertolak belakang, terus meraih perhatian di kalangan masyarakat. Siba-Sibu, singkatan dari "sisi baik" dan "sisi buruk," adalah karya unik yang memadukan elemen tarian, lagu, dan penggunaan boneka untuk mengajarkan pesan moral kepada generasi muda.

Seniman Pasuruan yang berbakat bernama Hari Widiyanto atau dikenal sebagai Mbah Pikun, adalah otak di balik konsep brilian ini. Ide Siba-Sibu muncul pada tahun 2013 saat Bapak Hari berada di Jakarta. Ketika itu, ia merasakan keprihatinan mendalam melihat dekadensi moral di kalangan generasi penerus. Dalam rangka menghadapi tantangan ini, Hari Widiyanto mulai merancang dan merealisasikan konsep Siba-Sibu.

Siba-Sibu dimainkan oleh satu orang dengan menggunakan kedua tangannya. Dalam pertunjukan ini, satu orang mampu menghidupkan karakter-karakter yang merepresentasikan sisi baik dan sisi buruk manusia. Keahlian dalam mengendalikan boneka dan ekspresi tarian menjadikan Siba-Sibu sebuah pertunjukan yang mengesankan dan bermakna.

Pada tahun 2016, Hari Widiyanto mulai mewujudkan visinya dengan menggunakan boneka Siba-Sibu untuk mengubah karakter generasi muda yang terancam moralnya. Ia mengunjungi berbagai sekolah dan komunitas, berkolaborasi dengan istrinya, serta menjalin kemitraan dengan Perpustakaan Kota Pasuruan untuk menyelenggarakan pertunjukan-pertunjukan menarik.

Tidak hanya melibatkan boneka dan gerakan tarian, pertunjukan Siba-Sibu juga disertai dengan lagu-lagu yang mengiringi cerita yang disampaikan oleh boneka-boneka tersebut. Para penonton, khususnya anak-anak, diajak untuk ikut bernyanyi dan bergerak mengikuti irama lagu yang membawa pesan moral dari pertunjukan. Hingga kini, Siba-Sibu terus menjadi daya tarik yang memukau. Dengan pesan moral yang disampaikan melalui kesenian, Hari Widiyanto berharap bahwa seni pertunjukan ini mampu memberikan kontribusi positif dalam membentuk karakter generasi muda yang lebih baik. Seni pertunjukan Siba-Sibu tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan keburukan dengan cara yang kreatif dan interaktif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun